TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) siap mendukung pemerintah untuk memperluas ketersediaan infrastruktur gas di Tanah Air.
Dalam hal ini perseroan menyiapkan fasilitas penerima, pipa transmisi, hingga pipa distribusi yang akan mengantarkan gas kepada konsumen akhir.
Salah satu yang tengah dipersiapkan adalah Land Based Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG di Banten yang akan mendukung pasokan gas untuk wilayah Jawa bagian Barat yang masih defisit pasokan gas.
Seiring dengan pertumbuhan industri dan pembangkit listrik di wilayah tersebut, Land Based Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG di Banten ini menjadi penting untuk direalisasikan.
"Tentu saja dengan jaminan operasi yang ekonomis dan efisien," ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro, Senin (16/1/2017).
Kata kuncinya menurut Wianda adalah bagaimana infrastruktur tersebut layak secara ekonomis.
Sedangkan dari sisi lain dapat menciptakan efisiensi bagi konsumen melalui biaya regasifikasi dan tarif tolling yang kompetitif dibandingkan dengan infrastruktur yang ada sebelumnya.
"Dengan kemampuan Pertamina untuk mengadakan gas dari berbagai sumber, baik LNG maupun gas pipa dari lapangan-lapangan hulu migas, harga gas di konsumen akhir akan jauh lebih bersaing lagi," ungkap Wianda.
Sebagaimana diketahui, Pertamina telah memiliki komitmen pasokan gas berupa LNG sekitar 7,5 MTPA atau setara dengan 1000 mmscfd.
Gas tersebut sangat fleksibel untuk dipasok melalui fasilitas penerima LNG mana saja yang berafiliasi dengan Pertamina, termasuk nantinya Land Based Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG di Banten.
Dengan demikian, Land Based Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG di Banten dapat menjadi salah satu opsi solusi percepatan infrastruktur gas yang dibutuhkan dengan harga yang kompetitif.