News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mau Mulai Bisnis Katering Harian, Ini Jurusnya

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sibuk dengan pekerjaan di kantor sampai-sampai enggak punya waktu untuk sekadar makan siang di luar? Atau, tidak sempat memasak untuk keluarga di rumah?

Katering harian bisa jadi jawabannya. Dan, enggak perlu khawatir dengan menu yang itu-itu saja. Sebab, kini penyedia katering harian menawarkan makanan yang semakin beraneka ragam.

Tawaran pun datang dari banyak penyedia katering harian. Soalnya, jumlah pemain di bisnis ini terus bertambah.

Sebut saja, Kulina. Situs pesan katering online ini baru berdiri akhir 2015 lalu. Meski baru setahun beroperasi, saban hari pesanan yang masuk ke Kulina, yang mengklaim sebagai aplikasi katering online pertama di Indonesia, mencapai ribuan porsi makanan.

Tapi, bukan berarti peluang untuk masuk ke bisnis katering harian sudah benar-benar tertutup tertutup. "Saat ini, permintaan katering harian makin banyak," kata Andy Fajar Handika, Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Kulina.

Itu sebabnya, Kulina yang berkonsep marketplace masih membutuhkan banyak vendor untuk bergabung bersama mereka. Dengan konsep marketplace, Kulina mempertemukan para penyedia katering harian dengan khalayak konsumen yang membutuhkan makanan melalui kanal daring.

Bisa untung 30 Persen

Yang jadi konsumen katering harian bukan cuma perorangan, lo, juga perusahaan. Perusahaan memesan katering harian untuk karyawan mereka.

Ina Catering, misalnya, yang punya banyak pelanggan korporasi. Contoh, Universitas Prasetiya Mulya, JPMorgan Chase Bank dan JPMorgan Securities Indonesia, serta Natural Food. “Kebanyakan katering hariannya berupa prasmanan," ungkap Maria Anggarina Eka Hapsari, pemilik Ina Catering.

Echa Mirasa Catering juga punya pelanggan korporasi, selain perorangan. Harganya, mulai Rp 15.000 hingga Rp 65.000 per boks atau orang.

Penyedia jasa katering ini juga menawarkan makanan sesuai bujet konsumen. “Setiap hari kami minimal bisa masak untuk 50 porsi dan maksimal 500 porsi,” ujar Kartika Andriani, pemilik Echa Mirasa Catering.

Kartika mengaku bisa mengantongi keuntungan bersih minimal 5 persen sampai 30 persen. Menggiurkan bukan?

Seperti bisnis lainnya, usaha katering harian juga tak lepas dari tantangan. Yang utama adalah, kejenuhan pelanggan soal makanan.

Solusinya: dengan melakukan inovasi variasi makanan. “Harus sering-sering wisata kuliner juga karena banyak sekali variasi makanan yang ada di luar sana. Dan, kami tak mau tertinggal,” ujar Ina, panggilan sehari-hari Maria Anggarina Eka Hapsari.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini