TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Restrukturisasi AJB Bumiputera 1912 oleh Pengelola Statuter yang diinisiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghasilkan beberapa korporasi baru.
Korporasi baru itu diyakini akan memperkuat posisi perusahaan asuransi nasional tertua di Indonesia itu.
Diharapkan, korporasi baru mampu memberikan jaminan yang lebih pasti dalam menunaikan kewajibannya terhadap 6,5 juta pemegang polis.
Dalam naungan Bumiputera kini hadir PT Bumiputera Properti Indonesia (BPI) yang mengelola aset-aset properti, PT Bumiputera Investama Indonesia (BII) yang mengelola aset-aset finansial induk dari PT Asuransi Jiwa Bumiputera (PT AJB), serta PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera (PT AJSB) hasil dari spin off Unit Usaha Syariah Bumiputera.
Selain itu, dalam korporasi baru AJB Bumiputera, hadir nama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX, pemimpin Puri Mangkunegara, Solo, Jawa Tengah, di jajaran petinggi Bumiputera.
Pengelola Statuter bidang SDM, Umum dan Komunikasi, Adhie M Massardi mengatakan KGPAA Mangkunegara IX akan menempati posisi komisaris dalam korporasi baru tersebut.
“Beliau menjadi pelindung atau komisaris di superholding PT Bumiputera 1912,” kata Adhie, dalam keterangan yang diterima, Sabtu (11/2/2017).
Adhie menjelaskan, kebaradaan Mangkunegara IX akan menjadi penyangga budaya dan nilai-nilai luhur yang ditanamkan para pendiri Bumiputera, tiga guru yang juga anggota aktif Budi Utomo (1908), organisasi kaum terpelajar nasionalis penggagas cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia.
“Ini memang seperti napak tilas sejarah Bumiputera. Sebab pada periode awal berdirinya Bumiputera, KGPAA Mangkunegara VII, kakek Mangkunegara IX, juga menjadi pelindung. Maklum, salah satu raja Jawa yang egaliter itu, sahabat RW Dwidjosewojo, salah satu pendiri AJB Bumipuetra,” tutur Adhie.
“Kami berharap Gusti Mangkunegara IX, yang insya Allah akan hadir pada acara peluncuran PT Asuransi Jiwa Bumiputera di Ballroom Kempinsky Hotel, Jakarta, Minggu, 12 Februari 2017, bisa memandu pengelola Bumiputera generasi baru agar tetap berada di koridor budaya dan nilai-nilai kejuangan sebagaimana cita-cita para pendiri,” kata Adhie Massardi.
Pada masa sebelumnya, selain Mangkunegara VII dari Solo, raja Jawa yang pernah menjadi pelindung Bumiputera adalah (alm) Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dari Kesultanan Yogyakarta.