TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mengatasi kemacetan di tol Jagorawi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menghilangkan dua gerbang tol yaitu Cibubur dan Cimanggis.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, peniadaan gerbang tol di sejumlah ruas sudah pernah dilakukan, yaitu tol JORR dan Kayu Besar dan efeknya mampu menggerus kemacetan.
"Sebelum lebaran ini akan dihilangkan gerbang Cibubur dan Cimanggis, jadi pengguna tidak perlu berhenti lagi untuk masuk gerbang tol," papar Arie di gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (Persero) Desi Arryani mengatakan, penghilangan gerbang di tengah ruas jalan tol merupakan bagian dari program integrasi, dimana sebelumnya telah dijalankan untuk tol Jakarta-Cikampek dan Cikampek-Palimanan.
"Jika gerbang sudah tidak ada di Cibubur dan Cimanggis maka tarifnya integrasi, kami menunggu Surat Keputusan Menteri PUPR, intinya paling lambat tanggal 20 Juni, gerbang itu sudah tidak ada," paparnya.
Desi menjelaskan, jika nantinya harga tiket tol di Jagorawi lebih mahal, maka hal tersebut terjadi untuk jarak dekat, bukan bagi pengguna jalan jarak jauh.
"Prinsipnya kalau tol itu, yang jauh diuntungkan yang dekat memang agak rugi, tapi masuk tol itu pilihan dan jalan tol itu diperuntukan lebih ke jarak jauh," paparnya.