Catatan polisi pun menunjukkan angka yang menyeramkan.
Lihat saja, di wilayah hukum Polda Metro Jaya, tahun lalu aksi kejahatan terjadi setiap 12 menit 18 detik.
Secara keseluruhan, terjadi 43.149 kasus kejahatan di sepanjang 2016.
Dari fakta ini, perampokan melesat 12 persen menjadi 719 kasus, sementara perkosaan naik 6 persen menjadi 71 kasus.
Namun kenyataannya bisa jauh lebih buruk. Hal ini tergambar dari hasil survei Lentera Sintas Indonesia yang dirilis Juli lalu.
Jumlah kasus perkosaan sesungguhnya, menurut survei ini, jauh lebih tinggi.
Buktinya, 93 persen reponden survei tidak mau melaporkan kepolisi perkosaan yang dialami.
Alasan utamanya, takut dicemooh bahkan dikucilkan oleh keluarga, teman, bahkan masyarakat.
Maka jika tak ingin menjadi bagian Jakarta, yang sedang berkembang menjadi medan perang penuh darah, kenapa tidak mencari kota lain yang lebih bersih, aman, dan nyaman. Lakukan segera!