News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tak Ada Lagi Tempat Aman di Jakarta, Saatnya Mencari Kota Lain

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung antre untuk memesan unit hunian vertikal di kawasan Meikarta, Cikarang, Bekasii, Jawa Barat, saat grand launcing, Kamis (17/8/2017). Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Di masa mendatang, wajah Jakarta tampaknya bakal makin kusam.

Studi Japan International Cooperation Agency (JICA) pada tahun 2000 menyebutkan bahwa Jakarta terancam menjadi kota gagal akibat kemacetan sangat parah pada 2014.

Meski tak sepenuhnya terbukti, namun JICA tak mengada-ada. Buktinya, pengamatan oleh produsen GPS, TomTom, pada jam-jam padat menemukan bahwa Jakarta tahun ini telah menjadi kota dengan kemacetan terparah keempat di dunia setelah Bangkok, Mexico City, dan Bucharest.

Kemacetan yang demikian hebat ini tentu saja membuat mobilitas orang Jakarta sangat lamban sehingga produktivitas mereka rendah.

Sementara itu, akibat tingkat stres yang terus meningkat, warga Jakarta makin gampang kehilangan akal. Gampang marah bahkan mengamuk.

Kini jutaan warga Jakarta harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk pulang-pergi dari dan ke tempat kerja. Itu pun masih harus menghadapi siksaan oleh sarana angkutan umum yang tidak nyaman dan tidak aman.

Mereka juga harus selalu waspada pada para pencopet dan peleceh seksual yang selalu bergentayangan pada jam-jam padat.

Tak kalah menyakitkan adalah kesenjangan ekonomi kian mencolok. Seolah tak punya simpati, kaum berduit suka bergaya dengan mondar mandir di atas mobil mewah bagaikan minyak dari Timur Tengah.

Sementara itu, di pusat-pusat keramaian seperti mal, mereka suka berdandan bagaikan selebriti Hollywod dimana semua yang menempel di tubuhnya bisa mengundang kejahatan.

Mereka suka memamerkan kekayaan dengan memakai gaun bermerek seperti Fendi, Versace, Oscar de La Renta dan sebagainya.

Ada pula yang menghiasi pergelangan tangannya dengan jam tangan bertahtakan berlian buatan Bulgari, Rolex dan sebagainya.

Kaum elite ini tak peduli bahwa penampilan mereka mengundang iri dan dengki banyak orang.

Bagi mereka yang tak peduli pada dosa dan penjara, kesenjangan tersebut kerap jadi pemicu untuk melakukan kejahatan termasuk penyerangan seksual.

Inilah mengapa kebabanyakan orang tua di Jakarta gelisah setiap kali anak mereka meninggalkan rumah. Demikian pula dengan para gadis yang keluar rumah di malam hari.

Sampai sekarang tak ada orang berani memberi kepastian kapan situasi menakutkan itu akan reda.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini