TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menaungi 16 subsektor di bidang ekonomi kreatif. Badan tersebut di dirikan pada 2014, saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) awalnya menjabat.
Kepala Bekraf Triawan Munaf mengakui keberadaan lembaga negara yang ia pimpin terlambat dibangun. Pasalnya menurut Triawan sudah banyak negara lainnya yang mendirikan terlebih dahulu untuk memajukan industri kreatif.
"Keradaan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sudah terlambat," ujar Triawan di JCC, Jakarta, Kamis (24/8/2017).
Triawan pun memaklumi jika ada banyak masyarakat belum mengetahui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Karena kinerjanya yang baru jalan tiga tahun baru sedikit menuai hasil.
"Pemahaman Badan Ekonomi Kreatif ada yang belum tahu sama sekali," ungkap Triawan.
Triawan menambahkan ke depan ekonomi kreatif akan jadi sektor unggulan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Hal ini sejalan dengan visi misi Presiden Joko Widodo untuk memperbesar porsi ekonomi kreatif dari dalam negeri.
"Bapak Presiden pada saat kampanye 2014 harus majukan ekonomi kreatif, karena akan jadi ujung tombak tulang punggung perekonomian negara," kata Triawan.