News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Program AirNav Indonesia di Papua Diapresiasi Menteri Perhubungan

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Direktur Utama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau lebih dikenal dengan Airnav Indonesia, Novie Riyanto melakukan kunjungan kerja ke Kantor Cabang Utama AirNav Indonesia, Makassar Air Traffic Service Center (MATSC), Jumat (16/6/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peningkatan pelayanan navigasi penerbangan dilakukan Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia di Papua.

Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto mengatakan peningkatan pelayanan dilakukan melalui berbagai program investasi dalam bentuk modernisasi dan pengadaan peralatan navigasi penerbangan antara lain communication, navigation, surveillance and automation (CNS-A) yang terus digencarkan di Papua.

Hal ini sejalan dengan instruksi khusus Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, untuk melakukan peningkatan pelayanan dan infrastruktur transportasi udara menyeluruh terhadap keselamatan penerbangan di Indonesia bagian timur, khususnya Papua.

“untuk meningkatkan konektivitas, harus dipastikan peningkatan pelayanan lalu lintas udara dapat dilakukan dengan baik, untuk itu infrastruktur transportasi udara akan lebih dikembangkan di Papua” ujarnya.

Menindaklanjuti keseriusan Menteri Perhubungan mengenai peningkatan pelayanan angkutan udara di Wilayah papua inilah AirNav Indonesia terus meningkatkan nilai investasi di Papua dari tahun ke tahun secara signifikan.

Pada tahun 2015 program investasi di Papua hanya sebesar Rp 3,7 miliar, kemudian tahun 2016 meningkat menjadi Rp 54,9 miliar.

“Tahun ini bahkan kembali kami tingkatkan hampir tiga kali lipatnya. Program di dalamnya sudah mengakomodir pula sejumlah bandara-bandara kecil yang potensial dan menjadi tulang punggung bagi roda perekonomian di wilayah Papua,” kata Novie.

Lanjut dia, sejak AirNav Indonesia berdiri, pihaknya memberi perhatian untuk meningkatkan layanan navigasi penerbangan di Papua.

Sehingga, peningkatan kualitas dan kuantitas transportasi udara dapat menekan disparitas harga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.

"Tahun ini investasi senilai Rp 136,92 miliar kami kucurkan untuk Papua,” ujar Novie.

Jumlah tersebut meningkat sebesar 149 persen dibanding tahun 2016 yang sebesar Rp 54,98 miliar.

Dalam memenuhi kebutuhan peralatan navigasi penerbangan untuk teknologi surveillance dengan satelit, AirNav Indonesia akan menggunakan produk BUMN dalam negeri yang kualitasnya memang tidak kalah dibandingkan produk luar.

"Ini juga sekaligus sinergi BUMN yang berdampak positif pada pertumbuhan industri dan ekonomi dalam negeri,” ujarnya.

Demikian juga untuk telekomunikasi di Papua yang memiliki ratusan bandara, baik jaringan komunikasi VHF, optik dan satelit Vsat, AirNav akan bekerjasama dengan BUMN bidang telekomunikasi yang mempunyai jaringan terluas di Papua, sehingga efisien dan efektif.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini