News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kalau Nilai Perusahaan Tak Menarik, Rachmat Gobel Bisa Batal Akuisisi Nyonya Meneer

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerai penjualan jamu Nyonya Meneer di Kota Semarang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gobel Internasional mengkaji ulang rencana penyelamatan perusahaan jamu Nyonya Meneer dari pailit. Perusahaan milik Rachmat Gobel ini kemungkinan batal menjadi investor PT Perindustrian Njonja Meneer jika nilai perusahaan secara komersial dinilai tidak menarik.

Pengkajian ulang dilakukan seiring upaya lelang aset Nyonya Meneer oleh Bank Papua.

Menurut Kuasa hukum Gobel Internasional Aji Wijaya, pihaknya perlu mengetahui apakah jika Bank Papua melakukan lelang, nilai Nyonya Menner secara komersil masih menarik.

Bank Papua adalah satu-satunya kreditur separatis atau pemegang jaminan Nyonya Meneer.

Bank Papua dikabarkan akan menggelar lelang atas aset jaminan kredit dengan penawaran tertutup. Rencana itu tertuang dalam surat 29 Agustus 2017 dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).

Jaminan itu berupa 11 bidang lahan seluas 45.870 m² dengan nilai limit Rp 74,71 miliar dan jaminan lelang Rp 14,94 miliar. Batas akhir penawaran pada 26 September 2017 dengan pelunasan harga lelang lima hari kerja.

Aji mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih belum memiliki putusan final terkait rencana masuk ke Nyonya Meneer.

"Kami menghormati langkah Bank Papua, namun klien kami dan tim sedang melakukan due diligence (uji tuntas) dan masih belum selesai," ungkapnya kepada KONTAN, Minggu (10/9/2917).

Baca: Alasan Gula Darah Naik, Tersangka Setya Novanto Mangkir Jalani Pemeriksaan di KPK

Keraguan Gobel Internasional masuk sebagai investor ke perusahaan jamu tertua di Indonesia ini diakui oleh kurator kepailitan Nyonya Meneer Ade Liansyah.

Sebab, jaminan yang akan dilelang Bank Papua merupakan seluruh aset fisik milik Nyonya Meneer. "Seluruh aset debitur dijaminkan ke Bank Papua kecuali hak intelektual," tambahnya.

Baca: Uang Insentif Dihapus, Ratusan Guru Se- Kota Tangerang Demo Wali Kota

Selain mundurnya calon investor, langkah Bank Papua melelang jaminan juga berdampak ke kreditur konkuren, pemasok bahan baku Nyonya Meneer. Sebab pembayaran ke kreditur tidak akan terpenuhi seluruhnya.

Eka Widiarto, kuasa hukum kreditur konkuren Nyonya Meneer, menyatakan, kreditur tetap menginginkan investor baru di Nyonya Meneer.

 
Reporter: Sinar Putri S.Utami 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini