Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pergerakan nilai tukar rupiah kembali menunjukkan tren penguatan hari ini.
Mengutip Bloomberg Markets, pada pembukaan perdagangan Rabu (11/10/2017), rupiah dibuka menguat ke level Rp13.498 per dolar AS.
Baca: Seorang Wanita Selamat Meski Lehernya Digorok, Pelaku Masih Misterius
Rupiah menguat 14 poin setelah pada penutupan perdagangan kemarin berada di kisaran Rp.13.512 per dolar AS.
Menurut Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, meski rupiah sempat mengalami pelemahan, laju rupiah mampu mengalami kenaikan jelang akhir sesi.
Sentimen positif dari dalam negeri di mana Pemerintah pada tahun depan akan menurunkan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) menjadi 7%, dari saat ini di level 9% dan Survei Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2017 yang mencatat kenaikan penjualan eceran 2,2% dibandingkan Juli yang melorot 3,3% secara tahunan (yoy) turut membantu Rupiah untuk dapat berbalik positif.
Reza menambahkan, adanya sejumlah sentimen positif baik dari data-data ekonomi maupun pemberitaan seperti rencana kerja sama dengan Timur Tengah hingga rilis sepuluh kebijakan utama OJK terkait reformasi di industri keuangan tampaknya tidak banyak berimbas pada rupiah.
Bahkan melemahnya dolar AS pun juga tidak banyak berimbas pada pergerakan Rupiah. Dengan demikian, peluang pelemahan pun masih dimungkinkan terjadi.
Oleh karena itu, lanjut Reza penting untuk tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan rupiah.
"Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp13.525 dan resisten Rp13.488," pungkasnya.