“Brasil mungkin yang pertama ya dalam hal biodiversitasnya. Tapi kalau kita mengombinasikan biodiversitas Indonesia dengan kekayaan lautnya, kita ini nomor satu di dunia,” kata Kilala.
President Director PT Komatsu Indonesia, Pratjojo Dewo Sridadi menyatakan, di perusahaannya perlu berinovasi menyesuaikan kenyataan di lapangan.
"Umumnya yang disebut heavy equipment atau alat berat itu digunakan untuk pekerjaan konstruksi dan pertambangan, namun untuk kebutuhan khusus di Indonesia pada sektor kehutanan dan agro industri, alat-alat berat itu harus dikembangkan sesuai kebutuhan," katanya.
Baca: BEI Naikkan Target Jumlah Perusahaan IPO Jadi 38 Tahun Ini
Maka, kata dia lahirlah hydraulic excavator yang pertama diproduksi khusus untuk pekerjaan penebangan dan pengangkatan kayu di Indonesia.
Inovasi itu dengan demikian tak harus berarti “disrupsi”, yang sayangnya menurut Ade, sudah seperti menjadi mantra bagi banyak pelaku bisnis.
“Kita ini terlalu gagap dengan istilah ini. Banyak perusahaan saat ini ingin menjadi disruptor hanya karena ingin beda dengan yang lain, menawarkan nilai yang sama sekali baru dari sebelumnya. Padahal yang disasar adalah pelanggan dengan kebutuhan yang sama," katanya.