Baca: Diduga Terlibat Pembunuhan Sadis, Suami Korban dan Mantan TKI Ditangkap Polisi
Hal ini dikonfirmasi oleh Johan Pangaribuan, Direktur Expert Solution Kantar Worldpanel Indonesia.
“Waktu yang dihabiskan oleh konsumen produk FMCG di area rural Indonesia rata-rata adalah 3,9 jam untuk browsing, media sosial dan aktivitas digital lainnya,” kata Johan.
Selain itu, kata dia konsumsi digital harian di area rural telah mencapai tingkat yang hampir sama dengan waktu yang dihabiskan untuk menonton TV.
Hal ini memberi kesempatan untuk para pelaku pasar untuk mengekspos kampanye digital dengan durasi yang lebih lama dalam mengedukasi konsumen di segmen rural.
"Sebagai contohnya, lewat iklan pada situs video Youtube atau rangkaian serial online.”, tambahnya.
Sebagai pemain pada bisnis FMCG, menggunakan kelas ekonomi sosial (Social Economic Class - SEC) untuk mengidentifikasi target konsumen merupakan hal yang penting.
Baca: Gara-gara Knalpot Bising, Diki Tewas Dihajar 7 Pemuda
Namun, peningkatan eksposur media, terutama eksposur pada media digital, mampu memberikan wawasan lebih dalam mendalami kebiasaan konsumen.
"Dalam arti lain, pembelian konsumen tidak hanya didorong oleh status ekonomi mereka saja tetapi juga akibat dari eksposur informasi yang sampai kepada mereka," katanya.
Salah satu contohnya adalah produk premium dari kategori kosmetik, berdasarkan data Kantar Worldpanel Indonesia, 20% dari pembelinya datang dari kelas ekonomi sosial bawah.
"Fakta ini menunjukkan bagaimana merek seharusnya turut mempertimbangkan segmen kelas bawah dalam perencanaan aktivitas media," katanya.
Sebagai contoh, dalam kasus salah satu pemain di kategori produk bayi, khususnya tisu dan perlengkapan mandi bayi.
Menggunakan indikator usia saja dalam melakukan perencanaan media tidak akan membantu dan hanya akan menimbulkan banyak pemborosan. Segmen target kami adalah para ibu baru.