Baca: Urai Macet, BPJT Siapkan Jalur Khusus Bus di Tol Jakarta-Cikampek
Sebelumnya, Bukopin menyebut bakal menjaring sekitar Rp 30 miliar fee based income lewat transaksi melalui aplikasi Wokee.
Asal tahu saja, dalam pengembangan teknologi ini perseroan telah menggandeng sedikitnya dua perusahaan rintisan yang bergerak di bidang teknologi finansial (tekfin). Ke depan pihaknya akan menggandeng kembali tiga tekfin untuk pengembangan produk tersebut.
Sementara untuk alokasi dananya, bank bersandi emiten BBKP ini sudah menggelontorkan dana sebesar Rp 60 miliar di tahun 2017 lalu.
Tahun ini, perseroan masih bakal menganggarkan sedikitnya Rp 25 miliar untuk penyempurnaan aplikasi tersebut.
"Tahun ini capex (capital expenditure) tidak banyak untuk IT, hanya Rp 25 miliar. Lebih banyak ke belanja operasional. Karena pengembangannya sudah dari tahun lalu," katanya.
Sebagai tambahan informasi saja, merujuk pada laporan keuangan bulan November 2017 Bukopin mencetak realisasi kredit tumbuh tipis sebesar 3,06% secara yoy menjadi Rp 70,17 triliun.
Sementara itu, aset perseroan juga hanya naik satu digit menjadi Rp 102,11 triliun ataa tumbuh 6,02% dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 96,31 triliun. Kendati demikian, perolehan DPK tumbuh cukup baik yakni 9,76% menjadi Rp 83,92 triliun.