Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Satu per satu perusahaan konglomerat berinvestasi di startup. Hari ini, PT Astra International Tbk (ASII) menyuntik dana segar kepada PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia), sebesar 150 juta dolar atau setara Rp 2 triliun.
Tepat di awal tahun ini, perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat Google juga menyuntik dana segar sebesar Rp 16 triliun.
Sebelumnya, CEO dan Founder startup “unicorn” Go-Jek Nadiem Makarim mengapresiasi langkah ASII untuk berinvestasi di perusahaan digital lokal. Digadang-gadang, nilai tersebut merupakan investasi terbesar ASII di bidang digital.
Nadiem menambahkan, masih banyak area bisnis yang dapat dieksplor GoJek bersama ASII untuk menyediakan layanan yang lebih baik baik untuk driver maupun konsumen.
Di tempat yang sama, Direktur Utama ASII Prijono Sugiarto juga melihat adanya benang merah antara bisnis Gojek dengan Astra.
Tercatat, ASII memegang 56 persen pangsa pasar kendaraan roda empat di Indonesia. Pada segmen sepeda motor, ASII juga menguasai 75 persen pangsa pasar sepeda motor. Selain itu, ASII juga menggarap bisnis asuransi dan leasing.
“Ke depannya, tak menutup kemungkinan ASII juga bisa bekerjasama di daerah-daerah yang belum tersentuh Gojek seperti Papua,” terang Prijono, Senin (12/2/2018) di Jakarta.
Tingkatkan Kinerja Fundamental
Analis Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta meniliai, adanya suntikan dana dari ASII sebagai bentuk eksansi bisnis untuk meningkatkan kinerja fundamental ASII ke depannya.
“Ekspansi bisnis ASII dalam rangka meningkatkan kinerja fundamental ke depannya,” kata Nafan saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (12/2/2018).
Tercatat, dalam laporan keuangan kuartal III-2017, ASII mencatatkan pendapatan sebesar Rp 150,2 triliun, meningkat 14 persen dibandingkan dengan perolehan pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 132,2 triliun.
Sementara itu, laba bersih ASII tercatat sebesar Rp 14,184 triliun, meningkat 26 persen dibandingkan dengan perolehan laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,277 triliun.
Pendapatan otomotif menyumbang laba paling besar dengan pendapatan yang mencapai Rp 6,6 triliun, atau naik 10 persen yoy.
Nafan juga menilai semakin banyaknya perusahaan-perusahaan konglomerasi yang berinvestasi di startup adalah hal yang wajar seiring makin pesatnya perkembangan teknologi digital.
“Ekonomi digital ke depannya akan berkembang dengan pesat. Hal ini wajar seiring dengan cepatnya perkembangan teknologi digital,” terang dia.
Rekomendasi: Akumulasi Beli
Lantas, bagaimana pergerakan saham ASII hari ini usai menyuntikkan dana segarnya di Gojek?
RTI Infokom mencatat, hari ini saham ASII menanjak 100 poin ke level Rp 8.300 per saham. Pada penutupan perdagangan pekan kemarin, saham ASII berada di level Rp 8.200 per lembarnya.
Day range ASII berada di kisaran Rp 8.200 - Rp 8.300 dengan volume perdagangan sebanyak 20,37 juta unit saham senilai Rp 167,68 miliar.
Dalan risetnya, Nafan menerangkan, berdasarkan perspektif teknikal, pergerakan harga saham ASII juga membentuk fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend ke depannya.
“Disarankan untuk akumulasi beli dengan target harga jangka pendek di level 8525. Adapun target harga target harga jangka panjang adalah level 9150,” tukas Nafan.