Padahal komitmen kucuran pinjaman itu sudah ditandatangani di depan Presiden Jokowi waktu bertemu Presiden China Xi Jinping pada Mei 2017.
Sahala Lumban Gaol, Chairman PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia, gabungan empat BUMN yang terlibat dalam proyek kereta cepat Jakarta Bandung, mengatakan, pencairan pinjaman dari China masih menunggu kelengkapan syarat.
Menurutnya sampai saat ini realisasi proyek masih menyelesaikan persyaratan CDB.
"Isunya masih soal itu, bank selalu melihat dari kepentingan mereka, ini bagian dari negoisasi," katanya.
Nilai investasi dari proyek ini kemungkinan akan semakin besar.
Sebab, pemerintah ingin melakukan perubahan proyek dari sebelumnya hanya sampai Kota Bandung, diperpanjang sampai Bandara Internasional Kertajati di Jawa Barat.