TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai pelantikan perempuan tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang dipimpin Dian Novita Susanto, dilakukan Kunjungan Observasi.
Kunjungan tersebut dalam rangka pengembangan program kerja perempuan tani secara nasional. Kunjungan kali ini dilakukan di Kampung Bunipasir Meleber, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (23/2/2018).
Ketua Perempuan Tani HKTI Dian Novita Susanto didampingi Bendahara dan anggota Perempuan Tani lainnya melihat-lihat kandang ayam Pak Zaenal, seorang warga biasa yang menjalankan program biosolution enzact (enzym activation) untuk peternakan ayam sehat.
Saat ini kandang dengan luas sekitar 20 meter mampu memproduksi 50 ekor per hari.
“Nantinya Perempuan Tani akan mengembangkan program ini bersama masyarakat dengan memberikan 100 ekor per KK, ditahap awal dicoba bersama 5 KK dengan jumlah 500 ekor ayam,” kata Dian dalam keterangan tertulis kepada wartawan di Jakarta.
Nantinya sistem pemberdayaan ini akan menciptakan iklim usaha yang sehat di lingkungan dan finansial keluarga demi terciptanya kesejahteraan keluarga.
Menurut Dian, keunggulan dari program ini adalah kandang ayam bersih/tidak kotor, tidak bau, ayam sehat, dan daging berkualitas.
Bahkan kata dia, ayam tersebut nantinya akan mampu menghasilkan telur yang bisa langsung dikonsumsi tanpa dimasak terlebih dahulu.
“Hebatnya lagi dengan program biosolution ini, dari 20 ayam petelur mampu menghasilkan sekitar 14 butir setiap hari,” jelasnya.
Sebagai program andalan Perempuan Tani, Program Biosolution ini kedepannya akan terus dijalankan sebagai pengembangan kualitas sekaligus perekonomian masyarakat.
“Perempuan Tani selalu berupaya berinovasi, turun ke pedesaan untuk pertanian dan peternakan. Dengan adanya Program Biosolution ini kami berharap perempuan-perempuan Indonesia mampu mandiri dengan beternak ayam sehat dan untuk menopang perekonomian keluarga,” kata Dian.