Aksi korporasi serupa menurutnya sedang dilakukan dalam pembentukan holding Migas. Karenanya Barri mengingatkan pemerintah agar kesalahan fatal sebagaimana terjadi dalam pembentukan holding Tambang tidak terulang lagi.
“Untuk Holding Migas memang tidak disebutkan nilai valuasi di dalam PP kan? Karena memang belum selesai. Nah ini harus dikawal hati-hati, jangan sampai ada kerugian negara sepeserpun. Selesaikan dulu valuasi baru itu semua RUPS atau kegiatan administratif lainnya dilakukan. Jangan kebalik," pungkas dia.
Seperti diketahui, proses pembentukan holding Migas sudah dikeluarkan melalui PP 6 Tahun 2018 namun belum terdapat valuasi PGN yang menentukan nilai penyertaan Pemerintah ke Pertamina. Nilai valuasi PGN ini sedang dalam proses penghitungan di Kementerian Keuangan.
Investor Menunggu Kepastian
Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada meminta pemerintah dan manajemen Pertamina untuk memberi kepastian atas rencana holdingisasi BUMN Migas yang sedang berlangsung. Pasalnya, para investor pemegang saham berkode PGAS milik PGN belum mendapat penjelasan secara pasti arah pembentukan holding tersebut.
“Karena pada saat membentuk holding kan ada induk dan ada anak usaha. Nah anak usahanya ini kan tentu butuh strategi ke depan, anak usaha ini mau diapakan? Apakah mau dikembangkan usahanya atau hanya sebagai tempat untuk mencatatkan beban?“ kata Reza ketika dihubungi.
Menurutnya, jika PGN ditempatkan sebagai anak usaha maka bisa saja manajemen Pertamina mengalihkan bebannya sebagian ke PGN secara pembukuan. Jika demikian, maka pemegang saham PGAS akan merasa dirugikan karena nilai sahamnya otomatis akan turun.
"Tetapi akan positif bagi investor kalau PGN ini dikelola dan dioptimalkan dengan baik oleh Pertamina. Karena Pertamina ini kan punya banyak mitra yang bisa memanfaatkan gas PGN. Tetapi kan sampai saat ini belum terlihat PGN ini mau dibawa kemana oleh Pertamina," jelasnya.
Selama pemerintah dan manajemen Pertamina belum memberikan informasi yang lengkap mengenai pengembangan dan risiko bisnis yang akan diberikan ke PGN, maka investor akan meresponsnya dengan kurang baik.