Laporan Reporter Kontan, Abdul Basith
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya teknologi Bestekin membuat petani yakin mampu penuhi kebutuhan garam nasional. Kebutuhan garam tersebut tidak hanya bagi garam konsumsi tetapi juga untuk garam industri.
Pasalnya, garam hasil Bestekin mempu mencapai kadar Natrium Klorida (NaCl) sebesar 99,6%. "Kadar tersebut sudah sesuai dengan standar makanan dari organisasi kesehatan dunia (WHO)," ujar Kepala Divisi Humas Koperasi Sekunder Induk Garam Nasional (SIGN), Jakfar Sodikin kepada Kontan.co.id, Minggu (8/4/2018).
Bila berhasil pada percobaan di tahun 2018, teknologi tersebut akan diaplikasikan secara nasional. Jakfar bilang target pada 2019 sebesar 10% lahan garam menggunakan teknologi tersebut.
Baca: Lagi, 12 Warga Cicalengka Tewas Usai Pesta Miras Jenis Gingseng
Baca: Lagi, 12 Warga Cicalengka Tewas Usai Pesta Miras Jenis Gingseng
Total lahan tambak garam saat ini sebesar 26.000 ha. Lahan sebesar 2.600 ha bila mampu memproduksi 1.000 ton per ha maka akan menghasilkan garam sebesar 2,6 juta ton
. "Industri dipenuhi dengan yang 10% saja sehingga tidak perlu impor," terang Jakfar.
Sistem pertanian garam pun akan menjadi lebih modern sehingga garam yang dihasilkan lebih steril. Jakfat bilang apabila garam digunakan untuk konsumsi hanya perlu ditambah yodium.
Sementara untuk industri, garam dapat langsung digunakan.