Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Mandiri belum memiliki rencana menaikkan suku bunga kredit meskipun Bank Indonesia telah meningkatkan suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,50 persen.
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartiko Wiroatmojo menjelaskan kenaikan suku bunga tidak akan langsung berengaruh terhadap suku bunga kredit.
"Kalau menaikkan suku bunga kredit belum ada rencana," ungkap Tiko di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Minggu (20/5/2018).
Tiko mennyebutkan pengkajian apakah suku bunga kredit perlu dinaikkan atau tidak akan dilakukan pada akhir tahun.
"Nanti kredit baru akan kita lihat akhir tahun perlu penyesuaian atau tidak," ungkap Tiko.
Baca: Luka Parah, Sopir Truk Maut Belum Bisa Dimintai Keterangan
Lebih lanjut Tiko menjelaskan sebenarnya naiknya suku bunga BI lebih berdampak kepada produk jangka menengah seperti deposito.
Namun mengingat tidak akan lama lagi akan ada perayaan Hari Raya Idul Fitri, maka kenaikan suku bunga deposito akan dikaji setelah Lebaran atau setelah bulan Juni mendatang.
"Kita memantau lah. Karena biasanya menjelang lebaran begini kan deposito agak naik karena ngejar likuiditas untuk lebaran. Nanti setelah Juni kita review apakah kenaikan bunga deposito ini akan lebih permanen atau cuma sementara," ungkap Tiko.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan keputusan menaikan suku bunga sebagai bagian dari upaya bank sentral menjaga stabilitas makroekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Baca: Gunung Merapi Meletus Lagi, Pendaki Dibatasi Hanya Sampai Pasar Bubar
Kebijakan tersebut masih selaras dengan target inflasi yang ditetapkan pemerintah sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen pada 2018.
"BI tetap fokus dalam menjaga stabilitas perekonomian yang menjadi landasan utama bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan," tutur Agus Marto, Kamis (17/5/2018).