TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2018, Bank Indonesia memperkirakan adanya peningkatan kebutuhan uang kartal, sesuai pola musiman.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (23/5/2018) mengatakan, khusus periode Ramadhan/Idul Fitri 2018 diperkirakan kebutuhan akan uang tunai (outflow) secara nasional meningkat sebesar 15,3% menjadi Rp188,2 triliun dibandingkan periode 2017 (Rp163,2 triliun).
Rosmaya menjelaskan, untuk mengantisipasi hal tersebut, Bank Indonesia menempuh 3 (tiga) strategi dalam melayani kebutuhan uang tunai. Pertama, peningkatan distribusi dan persediaan uang tunai di Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan Dalam Negeri.
Kedua, peningkatan layanan kas kepada stakeholders; dan ketiga, kerjasama layanan penukaran dengan perbankan dan pihak lainnya.
"Agar kenyamanan dan keamanan penukaran uang dapat terjaga, masyarakat diimbau untuk menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi, baik yang diselenggarakan oleh BI, perbankan maupun pihak lain yang ditunjuk oleh BI," jelasnya.
Ia menjelaskan, masyarakat juga diharapkan berhati-hati dalam melakukan transaksi dengan meneliti ciri-ciri keaslian uang dengan metode 3D (Dilihat – Diraba – Diterawang).
Untuk memudahkan mengenali keaslian uang rupiah, masyarakat agar senantiasa menjaga dan merawat rupiah dengan baik melalui metode 5 Jangan: Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, dan Jangan Dibasahi.
Di tengah meningkatnya kebutuhan akan uang tunai, BI juga berupaya untuk memadukan layanan tunai dan non tunai dalam rangka mewujudkan less cash society.
Dari sisi sistem pembayaran, BI akan menempuh 3 (tiga) strategi, pertama, melaksanakan pengujian terhadap seluruh infrastruktur guna memastikan terselenggaranya layanan sistem pembayaran secara aman, lancar dan efisien khususnya apabila terjadi peningkatan volume transaksi pada bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Kedua, melakukan koordinasi dengan peserta Sistem Pembayaran Bank Indonesia dan otoritas lainnya guna memastikan optimalnya kegiatan sistem pembayaran. Ketiga, memastikan kesiapan industri untuk penyelenggaraan sistem pembayaran yang aman, andal dan efisien, khususnya keandalan sistem transaksi dan top up uang elektronik di ruas jalan tol.
Terkait penggunaan transaksi non tunai melalui alat pembayaran menggunakan kartu, BI mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kerahasiaan PIN dan memperhatikan keamanan pada saat melakukan transaksi.