Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) saat ini sedang melakukan perbaikan roda bisnis 11 perusahaan pelat merah yang mengalami kerugian.
"Pembinaan sekitar 11 BUMN, dari 11 ini ada penugasan Ibu Menteri BUMN dan ada juga datang langsung ke kami," ujar Direktur Utama PPA Henry Sihotang di Jakarta, akhir pekan ini.
Baca: Karius Lakukan Blunder di Laga Final Liga Champions, Juergen Klopp Ungkapkan Empatinya
Menurutnya, 11 perusahaan tersebut di antaranya PT PAL (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Industri Kapal Indonesia (Persero).
Kemudian, PT Survai Udara Penas (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Iglas (Persero), PT Kertas Leces (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero) dan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero).
"Apa yang kami lakukan dari waktu ke waktu sudah banyak yang menunjukkan hasil (perbaikan keuangan) dan akhir-akhir ini yang sangat berat tinggal empat, tapi yang empat itu tetap kami yakin bisa dituntaskan," paparnya.
Empat perusahaan tersebut, kata Henry, yaitu PT Iglas, PT Kertas Leces, PT Kertas Kraft Aceh, dan PT Merpati, dikarenakan beban utang lebih besar dari aset yang dimiliki perusahaan.
"Asetnya sudah nggak ada, kegiatan sudah berhenti, boleh dikatakan sudah jenuh, dari empat ini sebagian akan shifting dari bisnis awalnya, mungkin akan mengubah bisnis baru," ujarnya.
Saat ini, PPA tengah menawarkan kepada investor 4 BUMN tersebut. Alhasil ada beberapa investor yang menyatakan minat untuk kembali mengembangkan bisnisnya, seperti untuk Merpati Nusantara Airlines.