Laporan Reporter Tribunnews, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bergerak variatif pada perdagangan Rabu (30/5/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, di awal perdagangan, rupiah melemah ke level Rp 14.025 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp 13.995 per dolar AS.
Di pasar spot, pelemahan rupiah sempat menyentuh level Rp 14.043 per dolar AS. Bloomberg memperkirakan laju rupiah berada di kisaran Rp 13.994 hingga Rp 14.043 per dolar AS.
Pelemahan rupiah sejak awal tahun tercatat sebesar 3,53 persen.
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mencatat, posisi rupiah pada perdagangan hari di level Rp 14.032 per dolar AS.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri berpotensi mengerek laju rupiah.
Baca: Waduh! Mercedes-Benz GLE dan Range Rover Evoque Dijiplak Habis-habisan Lagi di China
Terlebih lagi, hari ini, Bank Indonesia menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan. Rapat tersebut dipastikan akan membahas mengenai tingkat suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate dan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Selain itu, sejumlah kebijakan yang akan dicanangkan Gubernnur BI yang baru, Perry Warjiyo, terutama terkait dengan relaksasi loan to value kredit perumahan cukup membantu laju Rupiah kembali bergerak positif.
“Meski dibarengi dengan adanya koreksi pertumbuhan ekonomi 2018 oleh Pemerintah tidak menghalangi laju Rupiah untuk bergerak positif,” kata Reza dalam risetnya.
Reza mengestimasi, laju Rupiah akan melaju pada kisaran support Rp 13.995 dan resisten Rp 13.979 per dolar AS.