TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada menilai, seiring melemahnya laju dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia berpeluang mendorong penguatan Rupiah.
Menururnya, pelaku pasar masih cenderung khawatir dengan masih adanya ancaman perang dagang antara AS dan China sehingga membuat laju dolar AS kehilangan momentum.
Baca: Lima Atlet Indonesia Raih Medali Emas Kejuaraan Jiu Jitsu Abu Dhabi Grand Slam di Tokyo Jepang
Sementara itu, dari dalam negeri, laju Rupiah kembali mampu memanfaatkan sentimen dolar AS tersebut dan bergerak menguat.
Setelah sebelumnya, Menko Perekonomian Darmin Nasution dan BI menyampaikan rencana kebijakan untuk meredam pelemahan Rupiah, kali ini Presiden Jokowi juga turut menyampaikan akan membujuk pengusaha besar untuk mau memulangkan devisanya ke Indonesia.
“Langkah-langkah ini cukup mendapat respon positif pelaku pasar sehingga Rupiah bisa bergerak positif,” kata Reza, dalam risetnya.
Ia memprediksi, laju Rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.409 hingga Rp 14.422 per dolar AS.
Diketahui, pergerakan kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, pada perdagangan akhir pekan, Jumat (27/7/2018) ditutup menguat ke posisi Rp 14.417 per dolar AS.