TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini, Senin (13/8/2018) ditutup melemah 215,92 poin atau setara 3,55 persen ke posisi 5.861,24 poin. Pelemahan merata di bursa saham Asia dan Eropa.
Di awal perdagangan, IHSG dibuka melemah pada posisi 6.029,46 poin. Sementara, hari ini IHSG mencatatkan transaksi senilai Rp 7,53 triliun dari 8,74 miliar unit saham yang diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 369,825 kali.
Sebanyak 366 saham melemah,hanya 52 saham yang naik harganya, semenatara 88 saham bergerak mendatar.
Ekonom Centre of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai, adanya potensi bahwa krisis ekonomi di Turki akan merambat ke Eropa dan bahkan global menambah kekhawatiran pelaku pasar. Hal itu terlihat dari depresiasi mata uang lira Turki yang mencapai 40 persen.
Di sisi lain, dari dalam negeri, rilis defisit transaksi berjalan pada triwulan kedua 2018 yang melebar hingga 3 persen dari PDB serta Neraca Pembayaran Indonesia yang defisit 43 miliar dollar AS memicu sentimen negatif di pasar.
“Dampaknya sudah terasa hari ini di mana IHSG dan Rupiah melemah cukup dalam,” imbuh Piter.
Berdasarkan catatan Tribunnews, sore ini di bursa saham Asia, mayoritas berada di zona merah. Indeks Nikkei melemah 1,98 persen disusul pelemahan Hang Seng 1,52 persen. Sementara, Strait Times dan Shanghai Composite melemah masing-masing 0,95 persen dan 0,34 persen.
Sementara, dari bursa saham Amerika Serikat, kompak melemah. Indeks Dow Jones terkoreksi 0,77 persen dan indeks S&P 500 0,71 persen.