TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Pabrik Switchgear Tegangan Tinggi (TT) dan Tegangan Ekstra Tinggi (TET) pertama di Indonesia milik PT Crompton Prima Switchgear Indonesia (PT CPSI) resmi dioperasikan, Senin (20/8/2018).
Peresmian pengoperasian pabrik tersebut dilakukan di Kawasan Industri ModernCikande, Banten.
Peresmian dilakukan secara simbolis oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Kementerian ESDM Munir Ahmad, didampingi oleh Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero) Syofvi Felienty Roekman, Deputi Chief of Mission, Kedutaan Besar India, Prakash Gupta dan Chairman, Avantha Group, Gautam Thapar.
PT CPSI adalah perusahaan joint venture antara CG International Holdings Singapore Pte. Ltd (anak perusahaan dari Crompton Greaves Ltd – CG dari India) dan PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (anak perusahaan dari PT PLN (Persero).
Pendirian pabrik Switchgear ini adalah bagian dari inisiatif dan upaya untuk mendorong industri nasional yang akan mendukung sektor ketenagalistrikan di Indonesia, guna memenuhi kebutuhan peralatan Switchgear dalam negeri serta untuk ekspor ke pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik.
Dalam sambutannya, Munir Ahmad menyampaikan bahwa kebutuhan atas tenaga listrik merupakan peluang besar bagi sektor industri di Indonesia, khususnya industri peralatan kelistrikan yang akan mendukung sektor ketenagalistrikan.
Hubungan antarsektor ini akan membentuk suatu ekosistem industri yang akan saling mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Berdirinya Pabrik Air-Insulated Switchgear untuk Tegangan Tinggi dan Tegangan Ekstra Tinggi yang pertama di Indonesia ini, adalah salah satu bukti dan wujud nyata pelaksanaan Program Nawacita Kabinet Kerja.
Pabrik ini diharapkan akan berkontribusi bagi peningkatan produktivitas, kompetensi, keterampilan, keahlian, dan tentu saja kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia.
Sebelumnya, Syofvi Felienty Roekman menyampaikan bahwa kebutuhan investasi dan operasi di sektor ketenagalistrikan masih sangat besar.
Hal ini menjadi tantangan bagi PLN untuk dapat mengelola dan mengembangkan sumber dayanya secara optimal.
PLN juga menjalankan amanat Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan mengendalikan impor barang dan memaksimalkan penggunaan komponen dalam negeri.
Pabrik AIS milik PT CPSI ini salah satu bukti nyata usaha PLN untuk meningkatkan TKDN dalam pengadaan barang dan jasa.
Dalam pidatonya, Gautam Thapar, mengatakan bahwa hubungan yang kuat dengan PLN telah mendorong CG untuk melakukan Joint Venture di Indonesia.
Joint Venture ini akan meningkatkan produksi lokal AIS EHV Switchgear di Indonesia. CG percaya bahwa dengan membawa teknologi terdepan dan keahlian manufaktur Switchgear ke Indonesia, hubungan dengan PLN dapat semakin diperkuat dan ini akan meningkatkan keahlian di sektor ini di Indonesia.
Direktur Utama PT CPSI Umesh Baganikar, juga melaporkan bahwa berdasarkan data RUPTL 2013-2022, investasi untuk pengembangan sistem transmisi di Indonesia membutuhkan produk switchgear dengan nilai mencapai US$200 juta atau sekitar Rp2,8 triliun per tahun, yang merupakan potensi pasar sangat besar.
Namun, tantangan terbesar dalam meningkatkan angka TKDN adalah pengembangan pemasok lokal untuk komponen produk dengan harga yang kompetitif dibandingkan pemasok dari negara-negara seperti India dan Cina.
Karenanya, pabrik ini membutuhkan dukungan kebijakan Pemerintah, utamanya selama tahap pengembangan kompetensi dan skala produksi.
Pabrik Switchgear PT CPSI terletak di kawasan industri Modern Cikande, Serang, Banten, dengan total investasi kurang lebih US$22,5 juta, didanai oleh setoran modal dan pinjaman pemegang saham serta pendanaan dari perbankan lokal.
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi tahunan sebanyak 1.000 unit SF-6 Gas Circuit Breakers, 2.000 unit Lightning Arresters, dan 4.000 unit Instrument Transformers (CT, CVT, IVT), pada tingkat tegangan 70 kV s.d. 500 kV.
Dalam lima tahun, jumlah tenaga kerja ahli termasuk back-office yang diserap mencapai 60 orang dan tenaga teknisi mencapai 200 orang.