Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa yang melanda Nusa Tenggara Barat membuat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) merugi sekitar Rp 70 miliar.
General Manager PLN Wilayah NTB Rudi Purnomoloka, kerugian tersebut mencakup kerusakan infrastruktur, terutama jaringan sambungan rumah tangga.
Baca: Jelang Big Match Persib Vs Arema FC, Dirigen Viking: Jangan Mancing Emosi, Jangan Ada Kerusuhan
"Kerugian PLN Rp 70 miliar itu hanya dari infrastruktur pembangkit, paling besar (kerugian) dari jaringan sambungan rumah tangga. Itu fisik saja," ujar Rudi di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (11/9/2018).
Dari total tersebut belum mencakup kerugian akibat berhentinya pembangkit listrik. Akibat hal tersebut PLN harus menggunakan tenaga diesel.
"Itu fisiknya saja, bukan termasuk padamnya PLTU terpaksa kita pakai diesel yang harganya beda," ungkap Rudi.
Baca: Dishub Lakukan Razia Parkir Liar, Sebanyak 12 Motor Diangkut
Jumlah pelanggan PLN di Lombok mencapai 60.000. Hampir 90 persen rumah hancur sehingga beban listrik di wilayah Lombok turun drastis.
Gempa pada 19 Agustus 2018 dengan kekuatan 7 skala richter sempat membuat seluruh aliran listrik ke seluruh wilayah Lombok terputus.