TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Gerak nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pagi ini menguat ke posisi Rp 14.801. Sebelumnya, pada penutupan perdagangan kemarin, Rupiah melemah ke posisi Rp 14.840 per dolar AS.
Melansir Bloomberg, Rupiah diestimasikan akan bergerak pada kisaran Rp 14.801 hingga Rp 14.833 per dolar AS. Sementara, depresiasi Rupiah sejak awal tahun tercatat sebesar 9,43 persen.
Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada memprediksi, Rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.842 hingga Rp 14.830 per dolar AS.
“Pergerakan dolar AS yang cenderung tertekan diharapkan dapat berimbas positif pada pergerakan Rupiah. Dengan demikian, pelemahan dapat diharapkan berkurang,” kata Reza.
Reza mengatakan, tertekannya laju dolar AS terimbas dari berkurangnya permintaan atas mata uang safe haven setelah merespon rencana pemerintah AS yang akan melakukan renegosiasi dagang dengan Tiongkok.
Sementara, adanya pernyataan dari Lembaga pemeringkat Moody’s terkait dengan pelemahan Rupiah direspon cukup varaitif pelaku pasar. “Akibatnya pergerakan Rupiah cenderung bergerak stagnan,” imbuhnya.
Moody’s juga menyampaikan kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih bisa mengatasi pelemahan Rupiah. Namun, jika pelemahan rupiah berlanjut semakin dalam, maka berpotensi menimbulkan dampak negatif yang lebih luas.