TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Greenpeace Indonesia membantah pernah memberikan pernyataan apresiasi kepada Pertamina terkait dengan kegiatan massal bersih-bersih sampah di acara peringatan World Cleanup Day yang diselenggarakan BUMN tersebut beberapa waktu lalu, sebagaimana pernah diberitakan di Tribunnews.com, Kamis 20 September 2018.
Dalam surat elektroniknya, Ester Meryana, Media Campaigner Greenpeace Southeast Asia-Indonesia menyatakan, juru kampanye Urban Greenpeace Indonesia, Muharram Atha Rasyadi, dalam melakukan wawancara tidak menyebutkan apresiasi terhadap perusahaan Pertamina.
"Ada pun konten wawancara yang ditekankan oleh juru kampanye kami adalah kegiatan bersih-bersih yang dilakukan oleh banyak pihak, seperti pemerintah dan swasta, dalam rangka memperingati World Cleanup Day tidaklah menyelesaikan pokok permasalahan yakni semakin menumpuknya sampah plastik baik di darat maupun laut," sebut Ester Meryna.
Artikel wawancara dimaksud adalah di link ini: Aksi Bersih-bersih Sampah World Cleanup Day, Greenpeace Apresiasi Pertamina
Ester menyatakan, satu-satunya cara seperti yang mereka muat dalam siaran pers, di mana itu juga menjadi pandangan Greenpeace secara global, juga bersama dengan mitra-mitra dari Gerakan Break Free From Plastic, adalah mendorong produsen atau perusahaan untuk mengubah kemasannya dengan tidak menggunakan plastik sekali pakai.
"Dengan kata lain, produsen adalah pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kondisi sampah plastik yang kian pelik saat ini," sebutnya.
"Apresiasi terhadap Pertamina tidaklah mungkin kami lakukan mengingat kejadian tumpahan minyak di Balikpapan, Kalimantan, pada beberapa bulan lalu. Dampaknya terhadap ekosistem laut dan lingkungan sekitar sangat fatal, seperti yang bisa dilihat pada dokumentasi kami di bawah," ungkap Ester.
"Juru kampanye kami tidak pernah menyebutkan apresiasi terhadap perusahaan apa pun yang melakukan aksi bersih-bersih. Karena aksi tersebut bukanlah tujuan utama kampanye kami," imbuhnya.