TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laporan keuangan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) baru saja dirilis pada Rabu (24/10) kemarin.
Dalam laporan tersebut diketahui, emiten berkode saham LPKR ini berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada semester I 2018 lalu.
Perusahaan properti milik Grup Lippo ini mencetak pendapatan sebesar Rp 5,56 triliun atau naik 13,33% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,91 triliun.
Danang Kemayan Jati, Head of Corporate Communication LPKR mengatakan, kontribusi pendapatan terbesar masih berasal dari residensial dan urban development. “Dari kedua segmen tersebut pertumbuhannya mencapai 17%,” ujar Danang kepada Kontan.co.id, Rabu (24/10)
Bila dirinci, pendapatan LPKR terbesar disumbang oleh lini bisnis healthcare mencapai Rp 2,84 triliun tumbuh atau tumbuh 13,37% yoy.
Menyusul pendapatan dari urban development sebesar Rp 1,35 trilun atau tumbuh 48,78%. Sisanya berasal dari large scale integrated development, mal ritel, hospitality infrastruktur dan jasa manajemen.
Soal megaproyek Meikarta, kata Danang, proyek tersebut tidak memberikan kontribusi ke LPKR, karena anak perusahaan tidak langsung yang memiliki proyek Meikarta sudah tidak dikonsolidasikan lagi per kuartal II 2018.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Lippo Karawaci: Proyek Meikarta tidak memberikan kontribusi ke kinerja LPKR