Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ajang World Conference Creative Economy (WCCE) yang mengangkat tema 'Kreatif Inklusif' akan menjadi ajang pamer kreativitas anak muda di Indonesia.
Direktur Hubungan Antar Lembaga Luar Negeri Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Chandra Negara mengatakan, tema tersebut mengartikan sektor kreatif tidak memiliki batasan.
"Kenapa kita ambil tema ini, karena yang namanya ekonomi inklusif sifatnya tidak terbatas pada gender maupun pendidikan. Siapa saja punya akses ke sana dan itu yang ingin kita tonjolkan," tuturnya.
Menurutnya tema 'Kreatif Inklusif' juga membuat pelaku ekonomi kreatif untuk terus berkreasi, sehingga WCCE dapat memikat banyak orang dan negara.
"Inklusif ini juga artinya kita harus terus berkreasi supaya konferensi kita memikat banyak orang dan negara," lanjutnya.
Beberapa perusahaan dengan produk kreatif mereka yang sudah mendunia pun turut hadir di WCCE, diantaranya Mobile Legend, Tik Tok, dan Disney.
Baca: IMOS 2018 Ajak Pengunjung Berkendara Aman Lewat Kegiatan Safety Riding
"Mereka semua akan hadir di Creative Village, yang merupakan tempat pameran itu," imbuh dia.
Indonesia dinilai mempunyai peran di bidang ekonomi kreatif di urutan 3 besar dunia setelah Amerika dan Korea Selatan.
Baca: Kepercayaan Pasar Dorong Penguatan Rupiah Terhadap Dolar AS
Saat ini lebih dari 1.700 orang terkonfirmasi menghadiri konferensi ekonomi kreatif dunia yang pertama kalinya yang dihelat di Nusa Dua Convention Centre, Bali pada 6-8 November 2018.
"Acara ini merupakan acara conference economy creative global pertama di dunia. Lebih dari 40 perwakilan negara yang terdiri dari pemerintah dan sektor privat hadir dalam kegiatan ini," ujar Candra.
Sebagai tambahan informasi, persiapan WCCE ini sudah dilakukan sejak tahun lalu oleh Bekraf dan Kementerian Luar Negeri sebagai penyelenggara.
Diharapkan dengan terselenggaranya WCCE ini dapat membawa produk-produk ekonomi kreatif Indonesia semakin dikenal di komunitas internasional.