Apalagi, lanjut Poltak, struktur dan pendanaan di dalam startup berbeda antara yang satu dengan lainnya. Faktor senioritas pun umumnya menjadi faktor penentu langkah yang akan diambil di dalam sebuah startup.
"Memang beda dari perusahaan biasa. Kalau perusahaan biasa kelas investornya sama semua. Sedangkan di startup tidak sama," jelas Poltak.
Pendiri, paparnya, memiliki peranan sentral, karena menjadi satu-satunya yang paling tahu genetik dari startup tersebut. Banyak investor justru berminat masuk karena adanya sosok pendiri.
"Founder adalah penengah yang bisa melihat visi masing-masing investor. Meski valuasi sahamnya tidak besar, founder tetap memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan dan menentukan karakter startup-nya," beber Poltak.
Contoh konkretnya Jack Ma yang merupakan pendiri Alibaba.
Meski kepemilikan sahamnya di startup berbasis teknologi besar asal Tiongkok itu hanya sekitar 7 persen, dia tetap memegang kendali pengambilan keputusan dan penengah bagi para investornya.
Padahal, pemegang saham terbesar di Alibaba adalah Softbank, investor asal Jepang, yang menguasai sekitar 29 persen.
"Dan Jack Ma tetap menjadi figur penting di Alibaba sampai sekarang," katanya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Investor Asing di Startup Indonesia Sangat Wajar,