TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi, Grab memiliki ambisi di 2019 untuk menjadi layanan pesan-antar makanan dan minuman nomor satu di Indonesia.
Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar mengatakan, GrabFood saat ini telah hadir di 178 kota di Indonesia.
Tahun lalu, GrabFood menerima jumlah pesanan atau order 6 kali lebih banyak dari tahun sebelumnya. Jumlah toko atau merchant juga tumbuh 8 kali lipat.
"Ratusan ribu merchant telah tergabung dalam GrabFood. 80 persen merchant kami merupakan UMKM (pengusaha mikro, kecil dan menengah)," kata dia saat ditemui di Lippo Mal Kemang, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
"Para merchant pendapatan inkremental bisa hingga 88 persen. Sementara mitra pengemudi mendapatkan 40 persen penghasilan lebih banyak dengan mengambil pekerjaan pengantaran makanan, di luar pendapatan dari layanan transportasi ya," papar dia.
Baca: Fahri Hamzah Klaim Suara Jokowi Tergerus 5% Pasca Ahmad Dhani Dipenjara: Nilai Saya Sedikit di Atas
Ia melanjutkan, secara nasional menu yang paling banyak dipesan masyarakat adalah ayam geprek. "Ayam geprek dipesan sampai 13 juta kali sepanjang tahun lalu," jelasnya.
Selain itu, Grab telah menggandeng sistem pembayaran elektronik, OVO guna mempermudah pelanggan.
Ia berharap dengan layanan sistem transportasi yang baik, sistem pembayaran non-tunai, serta teknologi yang dimiliki Grab bisa menguasai pasar layanan pesan antar makanan tahun ini.
"Sebelumnya Grab fokus ke layanan transportasi, tapi setahun terakhir fokus ke bidang lain termasuk GrabFood karena dengan menjadi merk terunggul di layanan transportasi bisa jadikan basis kuat berikan layanan lain," kata dia.
"Tanpa armada yang cukup, kualitas service dan serta teknologi yang baik, tidak mungkin terjadi. Kesuksesan ini mempermudah layanan GrabFood kita bisa janjikan layanan, kecepatan dan jawab keinginan pelanggan hadirkan mitra-mitra restoran atau cafe di Indonesia," pungkasnya.