News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kementan Bakal Cetak Sawah 500 Ribu Hektare di Kalimantan Selatan, Libatkan 14 Perusahaan

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Ada 14 perusahaan yang berkomitmen menyiapkan alat untuk cetak sawah, totalnya sekitar 2.000 alat.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan cetak sawah seluas 500 ribu hektare di Kalimantan Selatan.

Cetak sawah merupakan salah satu upaya Kementan mencapai swasembada pangan dalam empat tahun ini yang telah ditargetkan Presiden Prabowo Subianto.

"Hari ini kita sudah petakan untuk lahan cetak sawah 500 ribu hektare. Ini kalau bisa direalisasikan menjadi kekuatan pangan kita,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dikutip dari keterangan tertulis pada Selasa (5/11/2024).

Cetak sawah di Kalimantan Selatan akan dilakukan secara bertahap.

Baca juga: Kunjungan Perdana Presiden Prabowo, Melihat Lebih Dekat Projek Cetak Sawah 1 Juta Hektare di Papua

Untuk tahap I, Kementan akan mulai cetak sawah seluas 152.291 hektare pada lahan yang berada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Tapin.

Kemudian akan dilanjutkan untuk daerah lainnya di Kalimantan Selatan.

"Tolong kita seriusi. Ini nanti total ada 500 ribu. Aku mau cek satu-satu nanti. Kalau produksinya 2-3 kali, ini bisa mengangkat produksi beras kita,” ujar Amran.

Cetak sawah disebut akan digarap dengan pemanfaatan teknologi. Mulai dari pengolahan lahan, penanaman, hingga pemanenan dan pascapanen.

Maka dari itu, Kementan akan menggandeng beberapa perusahaan dalam penyediaan alat dan mesin pertanian.

Kini, ada 14 perusahaan yang berkomitmen menyiapkan alat untuk cetak sawah. Totalnya sekitar 2.000 alat.

"Jadi, kita lakukan percepatan. Kami minta kepada Dirjen PSP kontraknya diselesaikan 1-2 hari ke depan, maksimal 3 hari,” ucap Amran.

Anak muda juga disebut bakal terlibat melalui Brigade Pangan yang dikawal Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

"Kita ada Brigade di mana 200 hektare dikelola 15 orang, mereka diberi alat teknologi. Kita ingin petani milenial terlibat,” pungkas Amran. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini