TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga minyak kembali merangkak naik. Selasa (12/3) pukul 06.45 WIB harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2019 di New York Mercantile Exchange ada di level US$ 57,01 per barel. Harga ini naik 0,38% dibanding sehari sebelumnya yang ada di US$ 56,79 per barel.
Pernyataan Menteri Energi Arab Saudi Khalid al Falih tentang negara-negara produsen minyak yang dipimpin oleh OPEC kemungkinan tak akan menghentikan pemangkasan minyak sebelum Juni mengangkat harga minyak.
Kepada Reuters pada Minggu (10/3) Falih mengatakan, terlalu dini untuk mengubah pakta pembatasan produksi minyak oleh OPEC sebelum pertemuan yang akan digelar Juni.
"Saudi terus melakukan pendekatan proaktif untuk membuat keseimbangan penawaran dan permintaan lebih baik," jelas Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston, seperti dikutip Reuters Selasa (12/3/2019).
Baca: Pasca Perampokan. BNI Pastikan Layanan di Cabang Dumai Sudah Beroperasi Normal
Pasar minyak terdorong oleh pengurangan pasokan oleh negara-negara OPEC+ yang sepakat memangkas pasokan minyak mentah sebesar 1,2 juta barel per hari sejak awal tahun.
OPEC diperkirakan akan mengevaluasi kembali permintaan minyak dunia dan keseimbangan pasokan karena organisasi ini mempertahankan pengurangan produksi hingga April.
Kenaikan harga minyak juga didukung oleh laporan mingguan terbaru dari perusahaan jasa energi AS Baker Hughes yang menunjukkan jumlah rig pengeboroan dan produksi minyak baru di Amerika Serikat turun sembilan menjadi 834.
Reporter: Herlina KD
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Harga minyak merangkak naik, terdorong pernyataan Arab Saudi soal pembatasan pasokan