Darmin Nasution mengatakan, perkembangan inflasi Ramadan dan Idul Fitri dalam dua tahun terakhir menurun, inflasi volatile food lebih terkendali, termasuk harga beras yang tidak lagi mengalami inflasi.
Darmin berharap, Bulog dapat menjaga ketersedian stok dan stabilisasi beberapa harga pangan seperti beras, minyak goreng, daging, gula, bawang merah, bawang putih, serta cabai merah.
"Bulog juga diharapkan mengambil peran dalam menstabilkan harga, namun dengan tetap memperhatikan kepentingan 2 sisi baik produsen maupun konsumen," papar Darmin.
Selain itu, Bulog juga perlu memperhatikan pembangunan gudang-gudang di daerah yang terdapat surplus komoditasnya agar daerah-daerah yang defisit, harganya bisa dikendalikan di tingkat konsumen tanpa mengorbankan harga di tingkat produsen.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), M Fanshurullah Asa menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk tahun 2019 ini.
Menurutnya, posko nasional tersebut akan berkoordinasi dengan stakeholders bidang energi dan berkomunikasi dengan petugas lapangan dan badan usaha.
Tidak hanya itu, Posko nasional ini lah yang akan memonitoring lapangan, baik sebelum maupun sesudah Idul Fitri 2019, di wilayah rawan kemacetan, wilayah rawan pasokan, monitoring obvitnas dan wilayah rawan bencana, serta monitoring berita dari berbagai sumber yang kredibel.
Tercatat, stok BBM saat ini masih dalam batas aman dan terkendali.
Premium memiliki ketahanan stok (27 hari), Pertalite (21 hari), Pertamax (20 hari), Pertamax Turbo (38 hari), Solar/Bio (24 hari), Pertamina Dex (47 hari); Avtur (28 hari). Sementara itu, stok LPG normal, 363 ribu Metric Ton yang mampu memenuhi kebutuhan untuk 18 hari.
"Secara keseluruhan, kesiapan sektor ESDM aman dan terkendali. Mulai dari stok BBM Pertamina dan badan usaha lain, stok LPG, maupun kondisi kelistrikan," tuturnya. (tribun network/ria anatasia/kompas.com)