News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pelaku Industri Kecil dan Menengah Kian Giat Rambah Pasar Online

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Vice President of Marketing Bukalapak Bayu Syerli bersama President of Kidzania Jakarta Kerry Riza saat membuka establishment Bukalapak Online Shopping di Kidzania Pacific Place, Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri dinilai mulai banyak yang merambah pasar online untuk mempromosikan produknya, mengacu pada data pertumbuhan program e-Smart IKM Kementerian Perindustrian melalui Ditjen IKMA yang diluncurkan tahun 2017.

Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Eddy Siswanto mengatakan, pertumbuhannya saat ini hampir menyentuh target 10 ribu pelaku IKM.

“Hingga saat ini animo peserta cukup tinggi. Jumlah peserta yang mengikuti workshop e-Smart IKM telah mendekati 9.000 pelaku usaha,” ungkapnya, Kamis (27/6/2019).

Program ini merupakan kolaborasi melibatkan sejumlah pelaku e-commerce di Indonesia seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali dan Gojek Indonesia. 

Baca: Susu Kental Manis untuk Kecantikan, Memang Bisa? Ini Caranya!

“Kegiatan yang dijalankan di program tersebut adalah workshop e-Smart IKM, pembinaan sebagai tindak lanjut workshop, bimbingan teknis kepada IKM champion, serta pendampingan tenaga ahli digital marketer untuk membantu pemasaran,” sebutnya.

Baca: Mulai 1 Juli, Garuda Pindahkan Penerbangan Domestik dari Bandung ke Kertajati

Smart IKM selama periode tahun 2017-2019 terdiri atas sektor industri makanan dan minuman, logam, furnitur, kerajinan, fesyen, herbal, kosmetik, serta industri kreatif.

Total nilai transaksi e-commerce dari seluruh IKM tersebut ercatat mencapai Rp 2,3 miliar. Sebanyak 31,87 persen di antaranya atau sekitar Rp 755 juta berasal dari sektor industri makanan dan minuman.

Eddy menambahkan, agar dapat bersaing di platform digital, IKM nasional perlu menjaga kualitas dan standar produk (quality control) secara terus-menerus serta meningkatkan kemampuan untuk memproduksi massal sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini