TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produk kopi asal Sumedang, yakni Kopi Geulis ikut serta dalam pameran kopi dan coklat terkemuka dunia, yakni Coffee and Chocolate Africa 2019, di Ticket Dome Pro, Johannesburg, Afrika Selatan.
Anak Usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), yaitu PT Pupuk Kujang mengikutsertakan salah satu mitra binaan yang terpilih, yakni petani kopi asal Sumedang tersebut.
Pameran yang telah digelar tujuh kali tersebut diikuti juga oleh 230 peserta yang berasal dari industri hospitality, coffee maker manufacturer, dan restoran dan dihadiri 30.000 peserta.
"Inilah saatnya para pelaku bisnis UKM berlomba-lomba meningkatkan kulaitas produk dan keahliannya agar mampu bersaing dalam ekonomi baik pasar dalam negeri maupun luar negeri," kata Ade Cahya, Manager Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang dalam keterangannya, Jumat (2/8/2019).
Ai Awang, pemilik dari Kopi Geulis sangat berterima kasih kepada PT Pupuk Kujang karena sudah mendapatkan kesempatan mengikuti pameran tersenut.
"Kami baru pertama kali ikut pameran ini sejak menjadi mitra binaan Pupuk Kujang. Ini kesempatan bagi kami untuk mengembangkan usaha dan semoga jika ada pameran lagi kami dilibatkan kembali,” sebut Ai.
Pada tahun 2017 lalu, Ai bekerja sama dengan petani di sekitar tempat tinggalnya untuk memproduksi sekira 500 kilogram kopi dari 300 pohon kopi Arabika di lereng Gunung Manglayang Timur.
Hingga saat ini Kopi Geulis telah melahirkan beberapa macam produk seperti green bean (biji kopi), roast bean (sangrai kopi), ground (bubuk kopi), selai kopi dan kedai kopi.
Selain dipasarkan disekitar Sumedang, Kopi Geulis juga telas menembus pasar internasional dengan dukungan berbagai pihak, salah satunya dengan binaan PT Pupuk Kujang.
Baca: Jadi Pasangan Harmonis 16 Tahun, Duta Sheila On 7 Gemar Gombali Adelia Lontoh, Begini Gaya Rayuannya
Baca: Kenalan sama Super M, Boy Grup Baru SM Entertainment yang Dijuluki The Avengers of Kpop
Baca: Penata Rias Bongkar Kedok TKI Taiwan yang Tipu Yusuf dengan Wajah Cantik Hingga Kisahnya Viral
Pupuk Kujang juga memberikan bantuan modal kemitraan hingga bantuan peningkatan produktivitas tanaman kopi.
Bantuan tersebut berupa pemupukan tanaman kopi hingga mampu memberikan hasil maksimal mencapai 1.700 kg kopi dari sebelumnya hanya 500 kg kopi per musim.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kopi Asal Sumedang Rambah Pasar Afrika"