TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Inti Samudra Hasilindo menandatangani Nota Kesepahaman dengan Melbourne Seafood Distribition PL dengan kontrak pembelian produk hidangan laut dari Indonesia untuk pasar Australia secara terus menerus guna memenuhi permintaan kian tinggi dari masyarakat di benua Australia.
Richard Alexander Anthony, Komisaris, PT. Inti Samudra Hasilindo mengatakan, kerjasama strategis ini semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai produsen hidangan laut yang telah diakui dan diterima di pasar internasional.
"Hal ini juga membuktikan bahwa praktik operasional dan manajemen kami telah mendapatkan pengakuan dan dipercaya oleh Melbourse Seafood Distribution PL untuk membantu pengembangan usaha mereka di pasar Australia," kata Richard Alexander Anthony di Jakarta belum lama ini.
Dikatakannya, praktek operasional dilakukan sesuai dengan standar kualitas internasional yang memenuhi HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dan IQMP (Integrated Quality Management Program).
Perusahaan terus meningkatkan mutu kebersihan, spesifikasi, dan mutu produk, hingga melewati standar Indonesia, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan negara lainnya, guna memenuhi permintaan pasar internasional.
Baca: Maksimalkan Potensi Perikanan Kota Sorong, Bea Cukai Realisasikan Ekspor Perdana Mackerel
Tangkapan laut segar diproses di pabrik seluas 1 hektar dengan ruang proses modern, dimana terdapat fasilitas pembekuan yang terdiri dari 2 unit blast freezer dengan kapasitas 24 ton per 12 jam, 2 unit plat kontak freezer dengan dengan kapasitas 2 ton per 4 jam.
Juga tersedia fasilitas penyimpanan berkapasitas 2.000 ton yang mencapai suhu minus 30 Celcius, 1 unit IQF berkapasitas 1 ton per jam, armada truk freezer, serta peralatan dukung lainnya seperti forklift dan sabuk conveyor.
Chris Pappas, Managing Partner, Melbourne Seafood Distribution PL, mengungkapkan kebutuhan atas pangan produk laut meningkat pesat seiring dengan pertumbuhan jumlah konsumsi yang berbanding lurus dengan tumbuhnya jumlah penduduk.
"PT Inti Samudra Hasilindo memiliki komitmen untuk menjalankan praktek usaha sesuai perundang-undangan yang berlaku, dan semua proses dari hulu ke hilir dimonitor dengan teliti dan disiplin, sehingga kami yakin dan percaya bahwa jalinan kerjasama ini akan berbuah hasil positif bagi kedua belah pihak,” katanya.
Anthony Scholten, Presiden Direktur, Melbourne Seafood Distribution PL mengatakan, jalinan kemitraan ini hadir saat yang tepat, ketika permintaan pasar kawasan Asia Tenggara dan Australia akan produk hidangan laut bermutu premium semakin meningkat.
Baca: Diduga Sopir Ngantuk, Truk Pengangkut Sapi Terguling di Lampung Timur, 16 Sapi Mati
"Muncul kesadaran konsumsi masyarakat global akan produk segar dengan pengawasan mutu internasional semakin menjadi sorotan dan perbincangan," katanya.
Potensi pasar perikanan dan produk maritim di Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ragam kekayaan lautan memiliki kesempatan untuk terus bertumbuh, menambah devisa negara, dan membawa dampak positif bagi Indonesia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerangkan bahwa tercatat 157 negara menerima produk ekspor perikanan Indonesia.
Berdasarkan data dari KKP, selama semester I-2019, nilai ekspor produk perikanan Indonesia mencapai Rp. 40 triliun.
Angka ini mengalami kenaikan 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp. 32 triliun.
Kemudian, total nilai ekspor produk perikanan Indonesia pada tahun 2018 mencapai 4,86 milyar dollar AS.
Tujuan utama produk perikanan Indonesia terdiri dari Tiongkok dengan angka transaksi 675,9 juta dollar AS, kawasan ASEAN senilai 520,1 juta dollar AS, dan Uni Eropa senilai 382,7 juta dollar AS.