TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis produk kecantikan tetap tumbuh di tengah kondisi bisnis ritel yang cenderung lesu. Mengutip sebuah data, bisnis produk kecantikan yang di dalamnya termasuk bisnis skin care, rata-rata tumbuh 6 persen per tahun.
Tren positif ini membuka peluang pasar bagi siapa saja untuk masuk menggarapnya. Seperti yang ditawarkan MPM Beauty.
Perusahaan ini menawarkan kerjasama bisnis pemasaran produk kecantikan dan kosmetik melalui kemitraan dengan sistem penjualan langsung atau direct selling kepada mitranya.
Calon mitra yang disasar adalah kaum hawa (80 persen), sesuai dengan karakter produk ini yang menyasar konsumen perempuan.
“Kami membuka peluang usaha, terutama untuk perempuan untuk memasarkan produk kecantikan yang kami produksi menggunakan bahan alami dengan menggunakan teknologi terbaik yang kami kembangkan seperti ultra mixer dan vacuum technology untuk setiap produk yang kami hasilkan,” ujar Raphael Michael, Chief Marketing Officer PT Multi Prestasi Mas di pameran Cosmobeaute Indonesia 2019 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Michael menjelaskan, calon mitra bisa memulai bisnis kecantikan ini dengan modal awal sekitar Rp 30 juta dan akan mendapatkan rangkaian skincare untuk dipasarkan dengan produk yang sudah terstandar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga aman untuk dijual ke masyarakat luas.
Michael menjelaskan, calon mitra bisa menentukan sendiri nama merek untuk kecantikan yang dipasarkannya. Begitu juga strategi penentuan harga jualnya untuk setiap item produk yang dipasarkan, serta strategi marketing dan branding-nya.
Michael menyatakan, pihaknya siap memberikan pelatihan dan bimbingan kepada mitra berupa teknik dan strategi branding produk dan strategi pemasarannya.
Untuk penjualan kepada mitra MPM Beauty menerapkan sistem beli putus dan ke mitra pihaknya akan memberikan harga pabrik. "Untuk penentuan pricing, silahkan ditentukan sendiri disesuaikan dengan target pasar dan spesifikasi produknya,” jelas Michael.
Baca: Realme XT Dipersenjatai Prosesor Snapdragon 712, Pemrosesan Gambar Jadi Cepat dan Multitasking
Model kerjasama ini menurut Michael cukup menarik karena memberikan opportunity atau peluang kepada siapa saja ingin berwirausaha dan ingin maju dengan semangat ulet.
Karenanya, skema kerjasama semacam ini cocok untuk mereka yang tengah merintis atau bergerak di bisnis produk kecantikan (pemilik brand), distributor, klinik dan salon kecantikan.
Baca: Sandiaga Uno Disebut Akan Diplot Jadi Menteri BUMN, Said Didu: Saya Yakin Dia Tidak Mau
Michael memproyeksikan, dalam jangka waktu 3 sampai 6 bulan, mitra yang berpartner dengan MPM Beauty sudah bisa memiliki brand skincare dan brand kosmetiknya sendiri.
“Bedanya kami dengan yang lain, setiap partner boleh menggunakan merek sendiri dengan izin BPOM. Terkait izin edar produk dari BPOM, kami akan membantu hingga tuntas dan clear, sehingga produknya legal untuk dipasarkan,” jelasnya.
Soal izin edar di bisnis kosmetik ini memang hal yang sangat sensitif dan krusial mengingat sebelumnya pernah muncul razia terhadap produk kecantikan yang dianggap ilegal.