Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) periode 2014-2019, Andi Amran Sulaiman resmi menyerahkan jabatan Menteri Pertanian periode 2019-2024 kepada Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jumat (25/10/2019).
Pantauan Tribunnews.com, acara serah terima jabatan Menteri Pertanian digelar di Gedung F, Kententerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan.
Amran terlihat hadir mengenakan busana batik merah, dan didampingi istrinya Martati yang mengenakan busana kebaya hijau.
Sedangkan, Syahrul Yasin Limpo tampak didampingi sang istri Ayunsri Harahap, yang kompak mengenakan busana batik biru.
Acara sertijan Menteri Pertanian ini turut disaksikam oleh pejabat di Lingkungan Kementerian Pertanian.
Amran dan Syahrul Yasin Limpo terlihat menandatangani surat tanda penyerahan jabatan Menteri Pertanian.
Baca : Yusril Masuk, Hasto atau Grace Natalie Wakil Prabowo? 29 Nama Wamen Beredar, Diumumkan Sebentar Lagi
Baca: Mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas: Ada Menteri Not Right Man In The Right Job, Siapa Saja Mereka?
Keduanya pun terlihat bersalaman ala militer yakni salam komando. Bidikan juru foto pun mengambil moment keduanya bersalaman.
Usai sesi foto, Syahrul Yasin Limpo pun terlihat memeluk Amran Sulaiman di depan ruang acara.
Baca: Jadi Viral, Dua Pria Gebuki MC Orkes Dangdut di Surabaya Hanya Gara-gara Ini
Para pejabat dan pegawai Kementerian Pertanian menyambut moment keduanya itu dengan tepuk tangan.
Dalam sambutan pembukanya, Amran Sulaiman menyapaikan bahwa Syahrul Yasin Limpo merukan sosok kakak baginya. Untuk itu, ia berharap pertania di era Syahrul Yasin Limpo bisa membawa kesejahteraan untuk rakyat.
Baca: Cerita Jonan Jelang Lengser dari Menteri, Istri Tanya, Nanti Mau Ngomong Apa Udah Siap Belum?
"Saya tahu Kak Syahrul, karena beliau kakak saya. Kami sering diskusi tentang pertanian dan saya yakin beliau bisa membawa pertanian jauh lebih baik," kata Amran.
Amran juga menyampaikan permohonan maaf kepada para pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian jika selama menjadi menteri ada kesalahan dan tutur kata yang kurang berkenan.
"Mungkin ada kata-kata yang kurang berkenan tolong di maafkan karena terkadang keadaan yang memaksa saya harus menelpon jam 3 subuh atau jam 2 subuh," ungkap Amran.
"Kami melakukan ini semua itu demi NKRI dan demi merah putih yang kita cintai," tambahnya.