TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan jasa muatan truk berbasis aplikasi on demand On-Trucks mulai tahun depan akan ekspansi ke pasar ritel dengan menggarap segmen usaha kecil dan menengah (UKM) yang membutuhkan moda angkutan truk untuk mengirim barangnya ke berbagai wilayah di Indonesia.
Chief Operating Officer (COO) On-Trucks Teguh Siswanto mengatakan, selama ini perusahaannya cukup kuat di segmen B to B dengan menggarap jasa kiriman komoditi fast moving consumer goods (FMCG) sampai produk manufaktur seperti kertas yang memberikan pendapatan berulang (recurring income) kepada perusahaan.
"Kami cita citanya juga ingin garap segmen ritel dan pedagang dan jadikan on trucks sebagai end to end digital platform. Kita juga lagi penjajakan on equip untuk jasa rental dan sewa alat berat berbasis digital. Jadi orang yang mau cari forklift, alat berat, dan lain-lain bisa juga mencarinya di platform end to end kami," ujar Teguh Siswanto di acara perayaan 3 tahun aplikasi on demand On-Trucks di Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Chief Executive Officer (CEO) On-Trucks Yohanes Rocky mengatakan, mulai tahun depan pihaknya juga akan berekspansi menggarap 15 kota lainnya setelah saat ini mengokohkan bisnis di empat kota, yakni di Jakarta Surabaya, Semarang dan Sukabumi.
"Tahun depan masuk di 15 kota-kota utama di Indonesia termasuk di Sulawesi dan Ambon untuk bisa membangun jaringan dengan partner lokal. Fokus kita ke ibukota provinsi, fokus ke kota-kota besar, termasuk ke Sumatera. Mimpi kami ikut berkontribusi stabilkan harga-harga logistik di Indonesia," ungkap Yohanes Rocky.
Pihaknya juga akan menggarap pasar di Kalimantan karena adanya potensi yang besar di bisnis logistik menyusul rencana Pemerintah memindahkan ibukota RI dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Untuk menyiapkan ekspansi ke Kalimantan, Yohanes mengatakan pihaknya telah melakukan penjajakan pasar di sana dan melakukan pemetaan secara teknis dan bisnis.
“Tim On-Trucks telah datang dan melakukan penjajakan ke Kalimantan untuk melihat sejauh mana kemungkinan perluasan jaringan dan relasi di Kalimantan Timur,” ujar Yohanes Rocky.
Yohanes menjelaskan, pelanggan terbesar On-Trucks saat ini masih berasal dari segmen B to B dengan kontribusi mencapai lebih dari 80 persen.
Sementara, segmen SME baru sekitar 10-20 persen. "Konsumen B to C sifatntya on call. Sementara B to B lebih terjadwal," jelas Yohanes tentang perbedaan karakter segmen pelanggannya.
Salah satu yang diunggulkan di layanan muatan truk on demand di On-Trucks adalah adanya sistem pelaporan kepada klien secara real time.
"Sistem pelaporan yang kami miliki tidak bisa diberikan perusahaan trucking konvensional, kami juga memiliki sistem monitoring posisi armada melalui teknologi GPS," jelas Yohanes.
Kelebihan lainnya yang jadi andalan aplikasi ini adalah ketepatan waktu kiriman dan keamanan barang kiriman.
"Sebanyak 70 sampai 80 persen pasar kita di Jawa-Bali. Sisanya dari pelanggan di Sumatera dan Sulawesi," beber Yohanes.