TRIBUNNEWS.COM - Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendukung program pemerintah mengurangi impor minyak dengan menggunakan biodisel 30 persen (B30).
"Bagi saya yang penting bagaimana pesan Presiden kita kurangin impor sampai tidak sama sekali impor kita harus mampu," ungkapnya dilansir melalui YouTube Sekertariat Presiden, Senin (23/12/2019).
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir setuju dengan digunakannya B30.
"Bagus ya kalau kita lihat dengan B30 ini," ujar Erick Thohir.
Menurutnya, dengan penggunaan B30 akan membuat harga minyak stabil.
"48% dari palm oil ini akan terserap artinya akan ada stabilitas harga dan kasih lihat ke dunia bahwa kita bisa hidup mandiri," kata Menteri BUMN.
Sebelumnya, dikurip dari Kompas.com Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan implementasi biodiesel 30 persen (B30) di salah satu SPBU yang ada di Jakarta.
Baca Juga: Ditemani Ahok, Jokowi Resmikan Biodiesel B30
Presiden meminta kepada PT Pertamina (Persero) untuk memacu BBM sejenis dengan kandungan nabati dan solar.
Pasalnya, bila BBM biodiesel ditingkatkan maka akan mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia.
BPS mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada November 2019 masih mengalami defisit sebesar 1,33 miliar dollar AS.
Nilai impor pada November 2019 tercatat sebesar 15,34 miliar dollar AS atau naik 3,94 persen secara bulanan.
Karena faktor tersebut, Jokowi meminta agar Indonesia tidak lagi mengimpor migas.
"Saya mengingatkan kunci keberhasilan implementasi program B30 maupun nantinya menuju ke B100, apakah kita mau keluar dari rezim impor atau tidak? Jangan-jangan masih ada yang suka impor BBM," katanya dalam peresmian B30 di SPBU MT Haryono, Jakarta, Senin (23/12/2019).