TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Daftar mitra GoPay yang sudah mengadopsi Standar Nasional Quick Response Code alias QRIS dari Bank Indonesia (BI) terus bertambah.
Sebut saja NU Care - Lazis NU yang sudah mengimplementasikan transaksi QRIS.
”Kami sudah menggunakan QRIS untuk di level pusat. Kebetulan Gopay sudah melakukan sosialisasi dan meluncurkan kepada kami sejak pertengahan Desember tahun lalu,” ucap Sekretaris NU Care – Lazis NU, Abdur Rouf, Selasa (21/01).
Secara bertahap, sambung dia , Lazis NU akan mengimplementasikan QRIS untuk seluruh cabang di Indonesia.
”Karena di Lazis NU ada 600 cabang di daerah-daerah. Kan memang tidak terpusat ya. Skala daerah ada sendiri. Tapi database tersentral di pusat,” jelasnya.
Dia mengucapkan rasa syukur lantaran GoPay turut terlibat aktif dalam implementasi QRIS. ”Ya kami masih terus berkomunikasi yang baik dengan Lazis NU daerah,” ujarnya.
Di saat bersamaan, Rauf berharap implementasi QRIS juga dibarengi dengan meningkatnya literasi digital khususnya untuk pembayaran digital di Indonesia.
Hal ini akan memudahkan aktivitas sedekah dan zakat menggunakan pembayaran berbasis digital juga bisa lebih efektif.
Baca: Bukan di Jakarta, Justru Madrasah di Semarang Bisa Bayar SPP Pakai GoPay
”Harapan kami masyarakat bisa menggunakan QRIS ini secara massif tapi harus didorong edukasi dan sosialisasi yang lebih lagi. Dan seharusnya semakin praktis karena bisa digunakan multiplatform e-Wallet,” kata dia.
Terpisah, takmir Masjid Siti Djirzanah, Mohammad Ridwan juga sudah mengadopsi QRIS.
”Kami difasilitasi pihak Gopay dari Gojek untuk mulai memakai QRIS. Katanya kan itu peraturan dari BI ya,” ungkapnya.
Kerjasama dengan GoPay sendiri sudah berlangsung sejak medio tahun lalu. ”Sebagai pengurus masjid ya harapan kami dengan QRIS ini seseorang yang ingin infakkan hartanya di masjid ini jadi lebih mudah. Apalagi kami sebagai masjid yang ada di kawasan wisata,” harapnya.
Sebelumnya sempat viral juga berita sebuah sekolah, tepatnya Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Akhlaqiyah di Semarang yang berinisiatif menggunakan metode transfer sesama pengguna e-money menggunakan QRIS.
Menjadi madrasah pertama di Indonesia yang dapat menerima pembayaran dari dompet digital apapun yang sudah disertifikasi QRIS oleh BI.
”Proses pengajuan QRIS ternyata cukup mudah. Ketika semua dokumen yang diperlukan sudah lengkap, kami dibantu pihak GoPay untuk pengajuan QRIS,” ungkap Kepala MI Miftahul Akhlaqiyah, Miftahul Arief, dalam keterangan resmi pihak GoPay