News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kuatnya Recurring Income Membuat Emiten ini Dipandang Stabil Meski Hadapi Tantangan Ekonomi

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Hanya bertahan di zona hijau sesaat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali turun 17 poin atau 0,31% ke 5.632 pasca adanya 2 WNI yang terkena virus Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Meski ada perlambatan ekonomi, jika fundamental perusahaan kuat, kinerja emiten akan tetap stabil.

“Belum lagi aksi korporasi sepanjang awal tahun juga dipandang sangat baik. Hal ini bisa jadi sentimen positif. Dengan dana segar yang didapatkan, harapannya LPKR akan melakukan berbagai upaya agar dapat meningkatkan kinerja ke depannya," tegas Sukarno. 

Baca Juga: Arwana Citramulia (ARNA) akan bagi dividen tunai, simak jadwalnya

Sementara itu, saham LPKR yang selalu tercatat sebagai saham yang paling dicari investor dalam kurun waktu dua pekan terakhir.

Hal ini mengindikasikan persepsi investor bahwa LPKR memiliki prospek positif.

Meski memang sentimen tersebut masih bersifat jangka pendek.

"Karena kita harus melihat perkembangan kinerja ke depannya seperti apa," ujar Sukarno.

Namun, ia optimistis, penyederhanaan izin omnibus law, akan positif juga untuk emiten properti seperti LPKR maupun emiten properti lain. Sehingga terus mendorong kinerja perusahaan semakin positif.

"Pasti positif, tinggal emitennya apakah bisa memanfaatkan dengan baik," ucap dia.

Dalam jangka panjang kinerja LPKR diprediksi terus meningkat di tahun 2020 sebagai akibat dari dijalankannya strategi deleverage dan keberhasilan kepemimpinan manajemen.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham LPKR masuk ke dalam daftar 10 saham paling diburu investor asing pada tanggal 30 Januari, 3 Februari, dan 13 Februari 2020.

Terakhir pada tanggal 13 Februari 2020 lalu, LPKR menjadi saham kedua yang paling banyak diburu oleh investor asing setelah PGAS dengan total pembelian mencapai 21,21 juta lembar pada harga Rp232 per lembar.

Baca Juga: Matahari Department Store (LPPF) berniat membagikan dividen 30% laba 2019

Pekan sebelumnya, yaitu pada tanggal 3 Februari 2020, LPKR bahkan sempat bertengger di posisi pertama sebagai saham yang paling diincar investor dengan pembelian mencapai 22,13 juta saham.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini