News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Michelin Indonesia Manfaatkan Pabrik Multistrada untuk Produksi Ban Mobil dan Motor

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Direktur PT Michelin Indonesia Steven Vette, dalam acara yang digelar di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (10/3/2020).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen ban asal Prancis Michelin memang telah mengakuisisi PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), dan saat ini PT Michelin Indonesia akan berfokus memanfaatkan pabrik yang dimiliki MASA.

Pabrik itu digunakan untuk memproduksi ban yang akan dipakai jenis kendaraan roda dua.

Seperti yang disampaikan Presiden Direktur Michelin Indonesia Steven Vette terkait rencana Michelin setelah mengakuisisi MASA.

"Sekarang kami telah memproduksi ban Michelin untuk kendaraan roda dua di pabrik Multistrada dan kami akan fokus pada pabrik itu," ujar Vette, dalam acara perkenalannya sebagai pimpinan baru Michelin Indonesia, di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (10/3/2020).

Perlu diketahui, pabrik MASA yang kini difokuskan untuk memproduksi ban Michelin itu berada di wilayah Cikarang Timur.

Saat ini memang pabrik itu baru digunakan untuk memproduksi ban kendaraan roda dua.

Namun Vette menyebut pihaknya juga berencana menggunakan pabrik tersebut sebagai lokasi produksi ban kendaraan roda empat.

Kendati demikian, Vette tidak menjelaskan terkait rinciannya namun ia mengakui bahwa saat ini untuk produk ban kendaraan roda empat masih ketergantungan pada impor.

"Ya kalau untuk saat ini kami masih fokus untuk ban motor dulu, kalau ban mobil itu kami masih impor," kata Vette.

Oleh karena itu ia berharap pemanfaatan pabrik MASA sebagai lokasi produksi ban bisa memenuhi kebutuhan, baik untuk pasar Indonesia sendiri maupun ekspor.

Sebelumnya, demi memperkuat marketnya di Indonesia, Michelin akhirnya mengakuisisi PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA).

Dalam keterangan persnya, Michelin telah mengakuisisi 80 persen saham MASA atau senilai 439 juta dolar AS, setara dengan Rp 6,2 triliun pada 22 Januari 2019 melalui pembiayaan internal perusahaan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini