TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga minyak mentah dunia terus melemah dalam sepekan terakhir.
Kondisi ini membuat beberapa negara tetangga Indonesia pun sudah merespons dengan menurunkan harga BBM.
Kini pemerintah Indonesia diminta untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Sebagai informasi harga minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Mei 2020 pada akhir perdagangan Senin (20/4/2020) ditutup pada minus 37,63 dollar AS per barrel.
Rekor terburuknya sepanjang sejarah Di Asia Tenggara, Malaysia adalah salah satu negara dengan harga BBM termurah. Global Petrol Price mencatat, harga rata-rata BBM di Malaysia pada 2 Maret sebesar RM 2,08 per liter, seminggu kemudian turun menjadi RM 1,89 per liter.
Hampir setiap minggu BBM di Malaysia turun dan kini hanya RM 1,2 atau Rp 4.540,18 per liter.
Data Global Petrol Price pad 27 Januari 2020 menyebut rata-rata harga BBM di Vietnam sebesar VND 21.167,5 per liter atau Rp 14.265,38 per liter.
Lalu, hampir setiap dua minggu kemudian terjadi penurunan harga BBM. Per 13 April 2020, rata-rata harga BBM di Vietnam VND 12.097,5 per liter atau Rp 8.152,85 per liter Di Indonesia, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menuturkan wewenang penurunan harga ada pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Penetapan harga BBM ini very regulated. Kami setiap bulan mengikuti formula yang ditetapkan Kementerian ESDM, ketetapannya ada di pemerintah," ujar Nicke dalam RDP Virtual dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (16/4/2020).
Sementara Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi mengatakan, meski belum diturunkan, harga BBM Indonesia masih murah.
"Saat ini harga BBM Indonesia masih merupakan salah satu yang termurah di Asia Tenggara dan beberapa negara di dunia lainnya," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (21/4/2020).
Pemerintah menurut dia, masih mencermati perkembangan harga minyak dunia hingga kurs rupiah untuk melakukan penyesuaian dengan harga BBM. (Filemon Agung)