TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Pertamina yang akan melakukan pengeboran 44 sumur baru di Blok Rokan pada 2021, mendapat dukungan dari Komisi VII DPR RI.
Menurut Anggota Komisi VII DPR Sartono Hutomo, persiapan yang sudah dilakukan Pertamina saat ini, sejalan dengan upaya ketahanan dan kemandirian energi nasional.
“Kami akan mendukung dan memberi penguatan-penguatan. Terlebih, merupakan proyek proyek strategis nasional dalam menjaga ketahanan dan kemandirian energi nasional,” kata Sartono di Jakarta hari ini.
Sartono yakin, BUMN tersebut mampu merealisasikan pengeboran 44 sumur baru. Termasuk di antaranya, peningkatan pengeboran secara bertahap pada tahun-tahun berikut. Menurutnya, Pertamina merupakan perusahaan yang sudah teruji dan sangat berpengalaman dalam mengelola blok-blok yang sudah tua, seperti Blok Rokan.
Baca: Kim Jong Un Dikabarkan Meninggal Dunia, Diduga Ini Jadi Pemicu Pimpinan Korea Utara Sakit
Baca: Media Korsel Ceritakan Posisi Tak Lazim Shin Tae-yong Saat Jadi Pemain
“Pertamina merupakan perusahaan besar yang memiliki teknologi dan sumber daya manusia (SDM) bagus dan bisa memaksimalkan kerja sama. Yang penting, harus tetap profesional dan tidak diintervensi,” kata Sartono.
Begitupun Sartono meminta Pertamina untuk memperhitungkan secara cermat. Terlebih dalam kondisi tak menentu akibat pandemi COVID-19 seperti sekarang. “Ini yang kami ingatkan. Karena industri migas, terutama sektor hulu, sangat terdampak dengan kondisi sekarang. Yang penting, dalam kondisi pandemi COVID-19 sekarang, semua harus selamat,” lanjut Sartono.
Saat ini, Pertamina memang melakukan persiapan program pengeboran 44 sumur baru di Blok Rokan usai alih kelola pada 2021. Termasuk di antaranya adalah persiapan pengadaan logistik, rig dan crew.
Pengeboran sumur baru dilakukan untuk menahan laju penurunan alamiah pada blok tersebut, terlebih sejak 2019, tak ada lagi pengeboran sumur baru pada blok tersebut.
Baca: Winger Persib Bandung Manfaatkan Suasana Ramadhan dengan Berkumpul Keluarga di Medan
Direktur Executive Energi Watch Mamit Setiawan juga mendukung Pertamina untuk melakukan pengeboran sumur baru di Blok Rokan. Upaya tersebut memang harus dilakukan, mengingat decline rate saat ini yang cukup besar karena Chevron tidak melakukan pengeboran sumur baru sejak 2019.
“Rencana tersebut bagus. Ini upaya maksimal Pertamina dalam menjaga produksi Blok Rokan ke depan. Melalui pengeboran sumur baru, Pertamina bisa menahan laju penurunan alamiah dan juga meningkatkan produksi Blok Rokan,” kata Mamit.
Pengeboran sumur baru tersebut, menurut Mamit juga sesuai dengan standar perusahaan migas dunia. Antara lain, bahwa upaya untuk meningkatkan produksi, adalah melalui drilling campaign. Dengan banyak pengeboran, lanjutnya, diharapkan hasilnya lebih maksimal.
“Selain itu, pekerjaan work over and well services juga harus bisa tetap dilakukan. Karena ini salah satu cara untuk menahan laju penurunan dengan biaya yang tidak terlalu mahal,” imbuhnya.
Tak kalah penting, Mamit berharap agar PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) juga turut menjaga agar produksi Blok Rokan tidak semakin turun.
Dalam hal ini, Mamit masih berharap agar CPI tetap bisa berinvestasi dengan melakukan pengeboran. Jika tidak, maka produksi akan semakin tergerus. “Selain itu, saya juga berharap agar CPI bisa memberikan dan membuka data sebesar-besarnya untuk Pertamina. Sehingga optimalisasi produksi bisa tetap terjaga,”pungkasnya. (*)