Sebagai alternatif solusi untuk menghadapi normalitas baru (the new normal), ia menyarankan untuk mengembangkan socioprenreur di kalangan masyarakat, yakni program-program sosial yang dikerangkai dengan jiwa entrepreneurship agar program sosial tersebut dapat sustainable.
Sementara itu, Muhammad Misbakun (anggota DPR RI Komisi XI) mengatakan bahwa krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi covid-19 saat ini lebih mengkhawatirkan dibandingkan dengan krisis-krisis ekonomi yang terjadi sebelumnya. Hal ini karena yang terkena hantaman dari krisis ini adalah supply and demand secara bersamaan.
Krisis ini kemudian menghasilkan the winner sector dan the looser sector. Dalam hal ini, banyak sektor yang colaps seperti pariwisata, perhotelan dan konstruksi. Namun, yang paling menderita adalah UMKM. Pukulan di sektor riil tersebut berakibat pula pada hantaman terhadap sektor perbankan. Menurutnya, situasi ini merupakan ujian bagi seorang pemimpin untuk membawa negara ini agar mampu keluar dari krisis.
Lebih jauh lagi, Misbakhun berpendapat bahwa solusi atas krisis ini harus dengan cara mengoptimalkan resource based economy. Menurutnya, salah satu yang dapat dilakukan oleh negara adalah dengan melakukan quantitative easing.
Hal ini karena kebutuhan negara untuk membiayai penanggulangan dampak dari covid-19 sangat besar. Untuk itu, menurutnya dalam rangka memberikan kepastian terhadap semua sektor ekonomi dalam jangka panjang, pemerintah harus melakukan tindakan yang lebih berani, salah satunya dengan melakukan quantitative easing meskipun kebijakan tersebut tidak populer.
Terahir, pada webinar ekonomi ini, Ketua Umum PP KBPII Narsullah Larada menekankan bahwa pandemi covid-19 memang telah berdampak besar terhadap berbagai sektor kehidupan, terutama sosial-ekonomi.
Meskipun demikian, situasi tersebut harus dijadikan sebagai peluang dan momentum untuk membangun kemandirian ekonomi dengan dukungan kekuatan modal sosial yang dimiliki oleh umat. Ia menghimbau kepada segenap anggota KBPII di seluruh tanah air untuk ikut berkontribusi dan berjuang bersama dalam menyelesaikan krisis sosial-ekonomi tersebut. (*)
*) Nasrullah Larada S.IP., M.S adalah Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia Periode 2019-2023