News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

China Tutup Pabrik Pepsi dan Stop Impor Ayam AS, Nyatakan Perang Melawan Corona Gelombang 2

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Pepsi Cola

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Pemerintah China memberlakukan aturan larangan impor produk unggas unggulan Amerika Serikat (AS) dan memerintahkan penutupan pabrik Pepsi di Kota Beijing, pada hari Minggu kemarin.

Kebijakan ini diambil Pemerintah China untuk menekan produksi dan distribusi makanan di tengah munculnya kasus baru virus corona (Covid-19) di negara tersebut.

Dikutip dari laman ChannelNewsAsia, Senin (22/6/2020), para pejabat kesehatan setempat melaporkan telah terjadi 22 kasus baru di Beijing, di mana mereka telah melakukan pengujian Covid-19 terhadap lebih dari dua juta penduduk.

Pengujian ini diharapkan bisa menekan munculnya gelombang infeksi baru terkait dengan kegiatan transaksi jual beli di pasar grosir Beijing.

Seperti yang disampaikan pihak Administrasi Umum Kepabeanan China, setelah wabah corona baru ini ditemukan pula di salah satu fasilitas produksi perusahaan AS.

Baca: Bappenas Was-was Pengangguran Tembus 12,7 Juta Orang Akibat Pandemi Covid-19

"Impor ayam beku dari Tyson Foods telah 'dihentikan sementara'. Produk dari perusahaan itu yang telah tiba di China juga akan disita," tulis pernyataan resmi pihak Administrasi Umum Kepabeanan China.

Raksasa makanan dan minuman AS PepsiCo pun turut terkena dampaknya.

Baca: Indonesia Kehilangan Daya Beli Rp 362 Triliun Akibat Pandemi Covid-19

"Pemerintah China memerintahkan kami untuk menutup salah satu pabrik pembuat camilan di Beijing, setelah beberapa karyawan dinyatakan positif terinfeksi corona," kata juru bicara PepsiCo, Fan Zhimin.

Ia menyebut otoritas China telah melacak dan mengkarantina 87 orang yang melakukan kontak dengan pasien.

Lebih dari 220 orang sejauh ini telah dinyatakan positif terinfeksi corona dari kluster baru Beijing.

Penularan virus ini diduga berasal dari papan potong yang digunakan untuk membersihkan salmon impor di pasar Xinfadi, Beijing.

Baca: Smartphone dari Black Market Masih Bisa Digunakan Meskipun Ada Aturan Blokir IMEI, Ini Alasannya

Xinfadi merupakan pasar yang memasok lebih dari 70 persen produk fresh di Beijing, namun setelah munculnya kasus baru ini, maka lokasi itu pun ditutup.

Para pejabat setempat kemudian pada hari Jumat lalu mengimbau agar warganya membuang makanan laut beku dan produk kacang yang telah dibeli di pasar itu.

Baca: Andre Rosiade Usulkan Agar Dipecat, Arief Poyuono: Siapa Dia? Anak Kemarin Sore di Gerindra

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini