Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menanggapi putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait adanya pelanggaran persaingan usaha oleh tujuh maskapai penerbangan nasional.
Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja mengatakan, pihaknya menyayangkan tindakan manajemen tujuh maskapai nasional yang terbukti melanggar Undang-Undang No. 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Baca: KPPU: Tujuh Maskapai Bersalah Terkait Kenaikan Harga Tiket Pesawat
Menurutnya, padahal saat ini manajemen maskapai sudah sangat kooperatif terkait aturan yang dikeluarkan pemerintah di tengah wabah Covid-19.
"Terkait masalah ini, tentunya ini sangat disayangkan. Sebab saat ini Koordinasi maskapai yang menjadi anggota INACA dan regulator, sudah sangat baik," ucap Denon saat dikonfirmasi, Rabu (24/6/2020).
Mengenai kasus ini, lanjut Denon, maskapai di berbagai negara memang seharusnya tidak boleh melakukan perjanjian terkait penetapan harga dengan maskapai lain.
Pasalnya menurut Denon, hal tersebut dapat merugikan masyarakat sebagai pengguna transportasi udara.
Baca: Kemenhub Dukung Putusan KPPU Soal Pelaggaran Tarif Tiket Pesawat oleh 7 Maskapai Penerbangan
"Terlebih lagi di tengah pandemi, maskapai saat ini sedang mengupayakan untuk mengupayakan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan angkutan udara," kata Denon.
Sebelumnya, KPPU memutuskan tujuh maskapai berjadwal nasional telah terbukti melakukan melanggar ketentuan Pasal 5 Undang-Undang (UU) No. 5/1999 soal perjanjian penetapan harga terkait dengan tiket pesawat pada periode 2018-2019.